REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Oesman Sapta Odang (OSO) pada Jumat (20/7) menghadiri acara Sosialisasi Empat Pilar MPR di Pontianak. Dihadapan lebih dari 400 mahasiswa yang hadir ia menyebut dalam menjaga NKRI harus mencontoh Nabi Muhammad.
"Kita harus mengikuti paham Nabi Muhammad. Waktu Nabi hijrah, di Madinah dia kumpulkan segala macam umat. Dia bangun Madinah bersama-sama. Tapi komandannya ada di tangan beliau," ujarnya di auditorium Universitas Tanjungpura, Pontianak, Jumat (20/7).
OSO menegaskan Indonesia harus meniru sikap tersebut. Tidak perlu kita khawatir terhadap perbedaan yang ada diantara sesama manusia. OSO menyebut semua umat bahkan harus diajak bersatu demi keutuhan negara yang ditinggali bersama-sama ini.
"Kita ajak mereka bersatu. Kepentingan negara berbeda dengan kepentingan agama. Menjaga kenasionalan harus tulus. Negara kita nomor satu dalam keberagaman umat," katanya.
Dalam sosialisasi yang dihadiri oleh mahasiswa yang tergabung dalam Badko Himpunan Mahasisw Islam (HMI) Kalimantan Barat ini OSO juga menyatakan kedekatannya dengan organisasi tersebut. Ia menilai HMI memiliki peran dalam mempertahankan Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI).
"Sejarah tidak bisa dibuang. Sejarah tidak bisa dilupakan," ucapnya.
Oesman mengaku memiliki hubungan baik dengan HMI sejak tahun 1965. Karena itu, ia memilih untuk hadir memenuhi undangan HMI. "Saya ingin mengajak kita semua, terutama HMI, untuk ikut memperkuat ketahanan nasional. Saat ini adalah masa generasi kalian. Masa depan ada di pundak kalian," ujarnya.
Kepada para mahasiswa yang tergabung dalam HMI, OSO meminta untuk tidak membuang-buang waktu. Mahasiswa harus menggunakan waktu seefisien mungkin karena masa depan bangsa ada ditangan generasi saat ini.
"Gunakan waktu seefisien mungkin. Nasib bangsa ini ada di tangan kalian. Banyak tokoh muda, termasuk dari Kalbar, yang merebut posisi di tingkat nasional bahkan internasional," ujarnya.