Jumat 20 Jul 2018 00:04 WIB

IPB Pastikan 21 Tim Peneliti Selamat dari Kecelakaan Kapal

21 tim itu terdiri dari mahasiswa, dosen dan peneliti asing

Institut Pertanian Bogor (IPB).
Foto: IPB
Institut Pertanian Bogor (IPB).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) memastikan seluruh mahasiswa dan dosen serta tim peneliti primata Fakultas Kehutanan yang mengalami kecelakaan kapal perahu di Pandeglang Banten selamat.

"Alhamdulillah, kabar yang kami terima, seluruh kru peneliti, baik itu mahasiswa, dosen, dan peneliti asing yang ikut serta dalam ekspedisi di Banten, selamat," kata Kepala Biro Hukum, Promosi , dan Humas IPB Yatri Indah Kusumastuti, Kamis (19/7).

Yatri menjelaskan informasi kecelakaan kapal perahu yang ditumpangi 21 tim peneliti IPB diperoleh siang tadi. Saat ini tim dari Kampus IPB telah bergerak ke Banten. Total ada 21 tim peneliti dari Pusat Studi Satwa Primata Fakultas Kehutanan IPB. Ada lima peneliti asing, dosen dan mahasiswa tingkat akhir.

Kapal perahu membawa rombongan peneliti IPB ke Muara Binuangeun, Banten. Dalam perjalanan perahu yang belum diketahui ukurannya tersebut mengalami kecelakaan karena ombak yang cukup besar.

"Informasi yang kami dapatkan, kecelakaan karena ombak yang cukup besar, kapal melintasi Samudera Indonesia," katanya.

Meski 21 tim peneliti IPB selamat, peristiwa tersebut menimbulkan korban jiwa dari pihak warga sekitar. Dua orang dinyatakan tewas dalam kejadian tersebut.

"Kami sangat berduka atas kejadian ini, dua korban yang meninggal dunia, adalah juru masak yang membantu tim yang akan melakukan penelitian," katanya.

Juru masak tersebut bernama Atikagm dan Emah, merupakan warga di Muara Binuangeun yang diberbantukan oleh tim.

Yatri mengatakan, dari 21 orang tim peneliti IPB, dan mahasiswa, telah mendapatkan perawatan medis di pusat layanan setempat. Dua orang mahasiswa masih menjalani perawatan medis di puskesmas setempat.

"Kami mohon doa dan dukungannya, agar menjaga kondisi tetap tenang, malam ini staf PSSP diberangkatkan untuk menyantuni keluarga korban," kata Yatri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement