Kamis 19 Jul 2018 22:11 WIB

Perlindungan Gizi Anak, Sleman Kampanyekan Lantera Zimanja

Program ini mengarahkan pedagang menjajakan makanan sehat ke anak sekolah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Program Warung Anak Sehat (WAS) menyajikan jajanan yang bernutrisi dan bebas dari 3P (Pemanis buatan, Pewarna, Pengawet) di kantin sekolah.
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Program Warung Anak Sehat (WAS) menyajikan jajanan yang bernutrisi dan bebas dari 3P (Pemanis buatan, Pewarna, Pengawet) di kantin sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman melakukan deklarasi Gerakan Perlindungan Anak Terhadap Gizi dan Keamanan Jajanan Anak Sekolah yang disingkat Lantera Zimanja. Deklarasi dilakukan melalui Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman.

Lantera Zimanja bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang perlindungan anak terhadap gizi, dan keamanan jajanan sekolah. Deklarasi ini dilaksanakan di Kecamatan Seyegan.

Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman, Mafilindati Nuraini mengatakan, mewujudkan Lantera Zimanja tidak cuma dilakukan denga mengedukasi siswa, guru dan orang tua. Tapi, pedagang-pedagang yang ada di Kabupaten Sleman.

Pedagang, lanjut Mafilindati, termasuk yang ada di kantin-kantin sekolah maupun yang berkeliling. Mereka dirasa harus diberikan edukasi untuk bisa berkomitmen memproduksi dan menjual makanan yang sehat bagi anak-anak.

"Harus ada keterpaduan dalam upaya memberikan perlindungan kepada anak, sehingga terbentuk budaya mengonsumsi makanan bergizi dan jajanan yang sehat dan aman," kata Mafilindati, Kamis (19/7).

Terpisah, Ketua Paguyuban Pedagang Makanan Keliling Kecamatan Seyegan, Pardiman, mengaku mendukung program Lantera Zimanja. Ia merasa, program ini lebih mengarahkan pedagang menjajakan makanan yang sehat bagi masyarakat.

"Dengan adanya program Lantera Zimanja ini kami sangat mendukung karena tidak melarang pedagang berjualan, tapi mengajak berkomitmen untuk menjual makanan yang sehat," ujar Pardiman saat pembekalan di Puskesmas Seyegan.

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, turut memberikan dukungannya atas kampanye program Lantera Zimanja. Ia berharap, deklarasi yang dilakukan dapat merubah pola pikir masyarakat.

Terutama, lanjut Sri, tentang pentingnya memberikan jajanan yang tidak hanya terjangkau, bergizi dan aman dikonsumsi. Ia melihat, fenomena permasalahan gizi dan kasus keracunan makanan di sekolah saat ini cenderung meningkat.

Mengantisipasi itu, Pemkab Sleman telah melakukan inisiasi program Kantin Sehat. Itu merupakan kantin sekolah yang memperoleh sertifikat Laik Higiene Sanitasi sesuai indikator dari Kementerian Kesehatan sebanyak enam kantin.

Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman telah menginisiasi stiker Jajanan Bebas Bahan Berbahaya bagi pedagang keliling. Sampai saat ini, sudah 300 pedagang keliling yang dinyatakan bebas bahan berbahaya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement