Kamis 19 Jul 2018 17:05 WIB

Jelang Asian Games, KLHK Perkuat SDM Pengendali Karhutla

KLHK ingin Asian Games bersih tanpa asap.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjadi pelari pertama yang membawa obor Asian Games dalam Torch Relay Asian Games 2018
Foto: Republika/Fitriyanto
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjadi pelari pertama yang membawa obor Asian Games dalam Torch Relay Asian Games 2018

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkuat sumber daya manusia (SDM) pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal ini dilakukan untuk mewujudkan udara bersih tanpa asap karhutla jelang pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan mengatakan, KLHK kali ini membentuk dan melatih Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Brigdalkarhutla) pada Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di wilayah Sumatra Selatan. Menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada September hingga Oktober adalah puncak musim kemarau tahun ini.

"Kondisi ini perlu diwaspadai dan diantisipasi dengan berbagai upaya pencegahan di tingkat tapak. Terutama di wilayah Sumatra Selatan, yang menjadi tuan rumah ajang Asian Games 2018 Agustus hingga september nanti," katanya melalui siaran pers.

Sebagai ujung tombak dalam pengendalian karhutla di tingkat tapak, Raffles berharap KPH dapat berperan aktif bersama masyarakat. Brigdalkarhutla diharapkan mampu mendukung Brigade Dalkarhutla KLHK-Manggala Agni, dan menjadi penggerak masyarakat sekitar dalam melakukan upaya pencegahan karhutla.

Selama periode 2015-2019 KLHK menargetkan pembentukan 50 Brigdalkarhutla. Saat ini sebanyak 63 Brigdalkarhutla telah terbentuk di KPH, dengan jumlah personel 945 orang. Khusus di Sumatera Selatan, pada 2016 telah dibentuk empat regu Brigdalkarhut KPH, sehingga sat ini telah mencapai sembilan regu. Sementara penyebaran informasi peringatan dini karhutla, kepada masyarakat melalui SMS blast, telah berjalan di Jakarta, Sumatra dan Riau.

Di wilayah Sumatra Selatan juga dibentuk Posko Satuan Tugas (satgas) Penanganan Karhutla, dari tingkat desa hingga provinsi.

"Koordinasi dapat dilakukan secara berjenjang dan setiap kejadian kebakaran di lapangan dapat segera dilaporkan dan ditangani sebelum kebakaran meluas," ujar Raffles.

Sementara itu terkait kejadian karhutla di kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, pantauan Rabu (18/7) di lokasi kebakaran, api sudah dapat diatasi. Satgas terus berupaya melakukan proses pendinginan di lokasi tersebut. Selain Manggala Agni, ada dua regu yang diturunkan, dari PT SAP dan Regu Pemadaman Gading Jaya.

Pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Hari Selasa (17/7) malam pukul 20.00 WIB berdasarkan satelit NOAA terpantau 34 titik, dengan rincian delapan titik di Riau, enam titik di Sumatera Selatan, masing-masing empat titik di Jambi dan Sumatera Barat, tiga titik di Bangka Belitung, serta masing-masing satu titik di Sulawesi Tenggara, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Aceh, Lampung dan Bengkulu.

Hotspot juga terdeteksi oleh satelit TERRA AQUA sebanyak 60 hotspot, dengan rincian 39 titik di Riau, lima titik di Sumatra Utara, masing-masing empat titik di Sumatra Barat dan Sulawesi Selatan, masing-masing dua titik di Jambi dan Sulawesi Tenggara, serta masing-masing satu titik di Bangka Belitung dan Bengkulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement