REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Orangutan Sumatera bernama Otan menjadi orangutan terakhir di Pusat Perlindungan Satwa (PPS) Tegal Alur Jakarta yang ditranslokasi. Otan akan diberangkatkan ke pusat rehabilitasi di Sumatera Utara, Kamis (19/7) malam.
"Cuma dua (orangutan di PPS Tegal Alur; red) dan Otan ini yang terakhir," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jakarta Ahmad Munawir saat ditemui di PPS Tegal Alur, Rabu (18/7).
Sebelumnya, ada orangutan bernama Jono juga telah dibawa ke Kalimantan. Pada tahun ini, beruang madu bernama Badi juga telah ditranslokasi ke Kalimantan Tengah.
Otan telah menjadi penghuni PPS Tegal Alur selama lebih dari satu tahun sejak 4 April 2017. Otan diperoleh dari penyerahan penyidik Polda Metro Jaya agar dapat dilakukan pelepasliaran, rehabilitasi atau penitipan sesuai dengan peraturan yang berlaku di bidang kehutanan terutama terkait keselamatan satwa liar. Otan menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama vaksin rabies, pemeriksaan tuberculosis (Tb) dan hepatitis B surface antigen (HbsAg).
"Dan hasilnya sehat sehingga aman untuk ditranslokasi ke Sumatera," kata dia.
Selain Otan, PPS Tegal Alur saat ini masih menampung 258 individu satwa liar untuk dirawat dan dipelihara. Satwa-satwa tersebut pada umumnya merupakan hasil sitaan ataupun hasil penyerahan secara sukarela dari masyarakat.
Balai KSDA Jakarta selama ini memang mengfungsikan PPS Tegal Alur sebagai tempat untuk melakukan aktivitas perawatan satwa-satwa hasil sitaan, temuan maupun hasil penyerahan.
Perawatan yang dilakukan di PPS bersifat sementara sebelum adanya penetapan untuk penyaluran satwa lebih lanjut, seperti yang dilakukan terhadap Otan yang akan ditranslokasi ke Yayasan Ekosistem Lestari Sumatran Orangutan Conservation Programme (YEL-SOCP) di Batu Mbelin Medan, Sumatera Utara.