REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menilai rekayasa lalu lintas di jalan tol dalam kota juga menentukan kelancaran transportasi Asian Games XVIII. Menurutnya, untuk mengejar target maksimal 30-34 menit waktu tempuh dari Wisma Atlet ke arena (venue) maupun antarvenue, alternatif rute terbaik adalah melibatkan jalan tol dalam kota, selain jalan arteri.
"Hasil kajian kami tidak cukup hanya perluasan ganjil genap di arteri guna menunjang kelancaran transportasi Asian Games. Karena itu, kami rekomendasikan paket tiga kebijakan yang saling terkait," kata Bambang, Rabu (18/7).
Pertama, adalah manajemen rekayasa lalu lintas. Kedua adalah penyediaan angkutan umum dan ketiga pengaturan lalu lintas angkutan barang golongan III, IV dan V.
Menurutnya, perluasan ganjil genap di arteri dan rekayasa lalu lintas di jalan tol merupakan bagian dari kebijakan pertama yaitu manajemen rekayasa lalu lintas. Rekayasa lalu lintas di jalan tol dalam kota itu diantaranya adalah penutupan permanen beberapa pintu tol serta mekanisme buka tutup di beberapa pintu tol yang lain.
"Selain itu juga penyediaan lajur khusus angkutan umum di jalan tol yang berlaku pula buat ofisial dan atlet," kata Bambang.
Bambang menyebutkan penutupan permanen tidak dapat dielakkan karena pergerakan atlet dan ofisial saja akan berlangsung dari mulai pukul 05.00 hingga 21.00 WIB. "Hampir keseluruhan atlet sebanyak 15 ribu orang menginap di Wisma Atlet Kemayoran, sementara itu mereka setiap hari harus bergerak ke delapan venue pertandingan tersebar di Jakarta dan sekitarnya belum lagi ofisial, media, supporter dan VIP serta pergerakan antar venue," ujarnya.
Karenanya, kata Bambang, penutupan permanen beberapa pintu tol dilakukan bervariasi pada pukul 06.00-17.00 WIB (menuju wisma atlet) dan pukul 12.00-21.00 WIB (menuju venue).
Pembatasan truk
Bambang menyebutkan pengaturan lain di jalan tol yang dibutuhkan guna mendukung kelancaran transportasi Asian Games adalah pembatasan operasional angkutan barang golongan III, IV dan V. Menurut dia, selama ini sudah berlaku aturan angkutan barang golongan III, IV dan V tidak boleh melewati jalan tol dalam kota ruas Cawang Tomang-Pluit dan Tomang Kembangan kecuali pukul 22.00 hingga 05.00 WIB.
"Hasil kajian kami, sangat direkomendasikan guna menjamin kelancaran transportasi selama Asian Games pembatasan tersebut perlu diperluas hingga Ruas Tol Pelabuhan, Ruas Tol Cawang Priok, Ruas Tol Cawang TMII dan Ruas Tol Cawang Cikunir," katanya.
Tentu, kata Bambang, untuk implementasi masih membutuhkan koordinasi dengan berbagai instansi seperti Kementerian PUPR, Badan Pengatur Jalan Tol, Operator Jalan Tol, Korlantas Polri, Ditlantas Polda Metro. "Beberapa hari ke depan, terutama instansi yang terkait pelaksanaan di lapangan akan melakukan uji coba dan simulasi pengaturan secara keseluruhan termasuk di jalan tol," kata Bambang.
Hasilnya, katanya, diharapkan akan semakin memperjelas gambaran menyangkut implementasi kebijakan transportasi guna memperlancar penyelenggaraan Asian Games Agustus mendatang.