Rabu 18 Jul 2018 07:12 WIB

Pertemuan SBY-Prabowo, Sekjen PKS: Bagus Sekali

PKS mempersilakan semua partai untuk menentukan kerjasama politik.

Rep: Fauziah Mursid / Red: Ratna Puspita
Sekjen PKS Mustafa Kamal
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Sekjen PKS Mustafa Kamal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PKS tak mempersoalkan rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan keduanya akan berlangsung di kediaman SBY, Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Rabu (18/7) hari ini.

Sekjen PKS Mustafa Kamal meyakini pertemuan keduanya akan menghasilkan titik temu terbaik untuk kepentingan Pemilihan Presiden 2019. Apalagi, keduanya memiliki latar belakang yang sama, yaitu militer.

“Bagus sekali itu dua bapak bangsa, ya, yang selama ini mempunyai pengaruh di republik ini, sama-sama TNI. Jadi, kalau kemudian beliau berdua bisa berdialog dan mencari titik temu itu tentu yang terbaik, ya," ujar Mustafa Kamal saat ditemui wartawan di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/7) malam.

Menurutnya, PKS tidak dalam posisi menghalangi komunikasi antara Partai Gerindra dan partai lain. Selama ini, ia mengatakan, PKS selalu intens berkomunikasi dengan Partai Gerindra.

Mustafa menyebutkan PKS mempersilakan semua partai untuk menentukan kerjasama politik. Namun, jika setelah pertemuan ada aspirasi yang menyangkut PKS maka hal itu akan dikomunikasikan dalam forum di internal PKS. 

Termasuk, misalnya, hasil pertemuan Prabowo dengan SBY meminta cawapres dari Demokrat. "Ya, kami tidak ada kata tidak siap ya, kami dengan alternatif apapun siap saja,” kata dia. 

Namun, ia juga mengingatkan, kesiapan itu bukan berarti partainya akan menerima atau tidak menerima pengusungan cawapres dari partai lain. “Bagi PKS, itu menjadi hak setiap pihak untuk menyampaikan pendapatnya juga menentukan kerja sama politik silakan," kata Mustafa.

Saat ini, kata Mustafa, partainya masih konsisten terhadap amanah yang ditetapkan Majelis Syuro PKS untuk memperjuangkan sembilan nama kader agar dicalonkan pada Pilpres 2019. Karena itu, PKS belum menegosiasikan kursi menteri jika kemungkinan tak dipilih sebagai cawapres.

“Entah bagaimana nominasinya dan kami berjuang terus di situ dan opsi-opsi lain itu hanya bisa dibicarakan di Majelis Syuro, tetapi saat ini belum ada,” katadia.

Lagipula, kata Mustafa, PKS saat ini juga terus melakukan komunikasi politik dengan partai politik lain. “Baik yang berkoalisi di luar pemerintahan maupun yang di dalam pemerintahan atau ada di dalam dan di luar, kami sama-sama komunikasi. Jadi, masih terbuka terus sampai kita mengumunkannya secara resmi," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement