REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendatangi kantor Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) di kawasan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (16/7) malam. Prabowo mengakui kedatangannya tersebut dalam rangka bersilaturahim dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
"Saya belum lebaran, syawal. Jadi intinya itu, sahabat lama, saya sangat hormat dengan beliau (Said Aqil)," kata Prabowo ditemui usai pertemuan tersebut.
Kendati demikian dirinya tidak membantah bahwa di dalam pertemuan tersebut Prabowo juga sempat berkonsultasi terkait cawapres dengan Said Aqil. Sebab menurut Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, PBNU merupakan suatu institusi yang sangat penting, yang dipercaya oleh rakyat.
"Jadi hanya logika yang mendorong saya bahwa setiap kebijakan setiap keputusan penting, sebaiknya, konsultasi dengan NU," ujarnya.
Sementara itu, Said Aqil juga mengakui dirinya sudah lama tidak berjumpa dengan Prabowo. Kepada Said, Prabowo mengungkapkan akan mengkonsultasikan nama cawapres pilihannya ke dirinya ketika sudah diputuskan. "Belum (ada nama). Secara logika, real, kita punya massa besar. Karena itu pilihannya supaya tidak, minimal tidak bertentangan dengan mayoritas umat Islam," tuturnya.
Saat berkunjung ke kantor PBNU, Prabowo juga ikut ditemui Wakil Ketua Umum PBNU Mashum Mahfoedz, Ketua PBNU Marsudi Syuhud, Robikin Emhas, Eman Suryaman, dan Jenderal Helmy Faisal Zaini. Prabowo juga sempat memberikan buku karyanya "Paradoks Indonesia" kepada Kiai Said Aqil.