REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang menyatakan, terdapat 16 titik panas terdeteksi satelit berada di wilayah Aceh. Jumlah itu serupa dengan data Ahad sore.
"Pagi ini, satelit mendeteksi ada 16 titik panas di Aceh. Jumlah itu, sama dengan Minggu (15/7) sore" kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad, di Aceh Besar, Senin.
Tetapi, lanjutnya, dari jumlah total titik panas itu, cuma 11 titik diantaranya memiliki tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di atas 50 persen.
Ke-11 titik panas ini, tersebar di empat daerah di Aceh. Titik panas terbanyak dengan empat titik diantaranya berada di Kabupaten Aceh Besar yang terkosentrasi di tiga kecamatan, yakni Kotalue Janto dua titik, Kotaluecot Glie, dan Indrapuri masing-masing satu titik.
Kabupaten Bener Meriah, dan Kabupaten Gayo Lues masing - masing tiga titik panas di tiga kecamatan, yaitu Pintu Rime Gayo tiga titik, Kute Panjang dua titik, dan Putri Betung satu titik. Sedangkan, Kabupaten Aceh Tengah terdeteksi satu titik panas di Kecamatan Bintang.
"Ada enam titik panas dari total 11 titik patut diduga sebagai titik api akibat karhutla, karena memilik persentase di atas 71 persen," kata Zakaria.
Keenam titik tersebut berada di empat kecamatan, yakni tiga titik di Pintu Rime Gayo yakni 74, 78, dan 88 persen. Di Kotaluecot Glie 78 persen, Kuta Panjang 85 persen, dan Bintang miliki 88 persen," tutur Zakaria.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek, mengatakan, Karhutla mulai terjadi lagi seperti di wilayah Aceh Besar yang dilaporkan sejak Sabtu, (14/6) pukul 00.24 WIB.
Karhutla di wilayah ini, terjadi di tiga titik di wilayah pengunungan setempat, yakni Krueng Linteung, di atas Desa Suka Tani, dan di atas kampong Jantho Lama. "Petugas dari intansi terkait, masih berada di Desa Suka Tani terus melakukan pantauan titik api. Hingga kini masih ada dua titik api yang terlihat," ujar Ahmad.