REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Bupati Pekalongan Asip Kholbihi berharap badan usaha koperasi bisa memberi kontribusi yang berarti pada pertumbuhan ekonomi daerah. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakelangan yang tahun lalu tercatat 5,16, lebih banyak didorong oleh dunia usaha swasta.
''Peran koperasi, sejauh ini belum terlihat menjadi salah satu daya dukung pertumbuhan ekonomi,'' jelas Bupati dalam acara resepsi Hari Koperasi di pendopo rumah dinas Bupati, Sabtu (14/7).
Dia menyebutkan, kegiatan koperasi di Pekalongan, pada masa lalu pernah mengalami masa kejayaan. Terutama, koperasi yang bergerak dalam bidang usaha batik. ''Saat itu, koperasi asal Pekalongan, bersaing dengan saudara-saudara kita yang ada di Solo, Yogya dan daerah lain,'' jelasnya.
Namun semua itu, menurut Bupati, hanya tinggal memori masa lalu. Meski demikian dia menyebutkan, kenangan ini harus dijadikan referensi untuk membangkitkan kembali koperasi.
Untuk itu, Bupati mengaku telah memerintahkan Kepala Dinperindagkop dan UKM, untuk mendinamisasikan kembali gerakan koperasi. ''Koperasi di Pekalongan, pada masa lalu pernah mengalami masa keemasan atau masa kejayaan. Kita harus evaluasi hal itu, untuk kemudian disesuaikan dengan kondisi masyarakat sekarang,'' katanya.
Dia menyebutkan, keberadaan koperasi yang maju, akan sangat efektif untuk menurunkan angka kemiskinan. Hal ini karena koperasi berasaskan prinsip dari masyarakat-untuk masyarakat.
Dalam resepsi peringatan Hari Koperasi tersebut, Bupati menyerahkan penghargaan kepada koperasi-koperasi yang dinilai berprestasi. Untuk kategori koperasi tercepat melaksanakan RAT, penghargaan diberikan pada KPRI Tehnika Bhakti SMKN 1 Kedungwuni, KPRI Sami Makmur Kecamatan Petungkriyono dan KPRI Titi, Tirto.
Sedangkan untuk ketagori koperasi tercepat membuat laporan triwulan, diberikan pada Koperasi Wanita Tunas Bersama Bondansari Wiradesa, Koperasi Wanita Sakinah Perum Puri Kedungwuni dan KSPPS Baiturrahmah Bojongminggir Kecamatan Bojong.