Ahad 15 Jul 2018 10:14 WIB

‘Kandidat Cawapres untuk Jokowi Wakili Banyak Unsur’

Jokowi akan lebih condong mempertimbangkan calon yang memiliki dukungan umat Islam.

Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Indonesian Watch Democracy Abi Rekso menilai lima bakal calon wakil presiden untuk Joko Widodo (Jokowi) mewakili banyak unsur. Lima nama sedang dipertimbangkan oleh Jokowi sebagai pendampingnya pada pemilihan presiden (pilpres) 2019.

"Saya menilai nama itu upaya mewakili banyak unsur," ujar Abi dihubungi di Jakarta, Ahad (15/7).

Abi mengatakan jika boleh menerka-nerka, nama pertama yang dikaji Jokowi adalah mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Menurut pengamat politik ini, nama Mahfud kini banyak digadang-gadang kelas menengah.

"Namun, dia tidak didukung basis kultural NU. Mahfud mewakili akademisi, bukan mewakili NU," ujar Abi. 

Ia melanjutkan nama kedua dan ketiga adalah figur yang saling beririsan. Keduanya, yakni Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj dan Ketua Umum DPP- PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. 

Kedua tokoh ini, dinilainya mewakili Nahdlatul Ulama baik secara kultural, historis serta organisasional. "Yang menarik adalah semacam sudah ada komitmen diantara keduanya. Siapa pun yang dipilih Jokowi diantara mereka berdua, maka akan saling dukung," kata Abi. 

Nama keempat yaitu sosok pengusaha Chairul Tanjung. Ia memperkirakan Chairul merupakan buah kompromi politik antara Golkar dan Demokrat. 

Chairul Tanjung sebagai seorang konglomerat, menurut dia, juga begitu dekat dengan kelompok Islam. Bahkan, Chairul dianggap dapat menarik sebagian loyalis dari Partai Keadilan Sejahtera untuk ikut mendukung. 

Sedangkan nama kelima yaitu mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Abi menilai Gatot sosok berlatar belakang militer yang sukses dalam politik.

"Selain itu secara jelas dalam pilkada Sumut, Gatot ikut andil memenangi pasangan Eramas (Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah). Meskipun mengambil Gatot penuh dengan risiko, saya yakin Pak Jokowi juga mengantongi nama Gatot," ujar dia. 

Mengenai siapa nama prioritas yang bakal dipertimbangkan Jokowi dari kelimanya, Abi menilai, Jokowi akan lebih condong mempertimbangkan calon yang memiliki arus kuat dukungan umat Islam. Pilihan tersebut demi kepentingan stabilitas ke depan.

Dalam konteks ini adalah calon yang berlatar belakang NU. “Seperti kita tahu, NU adalah organisasi Islam yang bertemu pada satu misi bersama Pemerintah, yakni melawan radikalisme," kata dia. 

Soal pengakuan Presiden Joko Widodo mengantongi nama Cak Imin sebagai salah satu kandidat cawapresnya, menurut Abi itu adalah pernyataan yang berkonsekuensi logis terhadap komitmen dukungan Cak Imin. Cak Imin mengatakan PKB secara terang-benderang mendukung Jokowi. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement