REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari The Indonesian Institute Fadel Basrianto menilai pernyataan Presiden Joko Widodo menyebut nama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai salah satu kandidat Wakil Presiden hanya untuk meredam manuver PKB. Sebab, PKB mulai membawa isu cawapres kepada publik.
"Menurut saya, pernyataan itu merupakan strategi Jokowi untuk meredam manuver PKB yang mulai membawa isu cawapres kepada publik," ujar Fadel dihubungi di Jakarta, Sabtu (15/7).
Fadel mengatakan belakangan ini kader-kader PKB seolah bermanuver dengan menyerang kandidat lain. Serangan itu, ia menyebutkan, seperti mengatakan mereka bukan dari kalangan Nahdlatul Ulama.
Baca Juga: Cak Imin: Kalau Nggak Jokowi-Cak Imin Bahaya
Dia memandang kendati jokowi mengatakan hal tersebut, bukan berarti Cak Imin bisa di atas angin. Menurutnya, selama Jokowi masih belum mengumumkan cawapresnya kepada publik, kans Cak Imin masih sama dengan kandidat lainnya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menyebut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin termasuk dalam pilihan sebagai calon wakil presiden. "Saya harus ngomong apa adanya, salah satu nama itu adalah pak Muhaimin Iskandar," kata Presiden, seusai meninjau arena olahraga dayung bersama Cak Imin, di Jakabaring Sport City, Sabtu.
Presiden menjelaskan bahwa dirinya masih menimbang salah satu dari lima tokoh yang akan mendampinginya sebagai wakil presiden pada Pilpres 2019.
Baca Juga: Politikus PKB: Mahfud Bukan Keinginan Arus Bawah