Sabtu 14 Jul 2018 17:34 WIB

Nasdem Ingin Cawapres Jokowi dari Kalangan Profesional

Pertimbangannya, agar tidak memicu kegaduhan di kalangan parpol-parpol koalisi.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo berpidato saat pembukaan Lomba Dayung Perahu Naga Piala Presiden RI di arena dayung Jakabaring Rowing and Canoeing Regatta Course, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/7).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Presiden Joko Widodo berpidato saat pembukaan Lomba Dayung Perahu Naga Piala Presiden RI di arena dayung Jakabaring Rowing and Canoeing Regatta Course, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago, mengatakan calon wakil presiden (capres) bagi Joko Widodo (Jokowi) semestinya berasal dari kalangan profesional. Pertimbangannya, agar tidak memicu kegaduhan di kalangan parpol-parpol koalisi pendukung Jokowi. 

"Untuk menjaga soliditas antarpartai, kami berharap cawapresnya tidak dari parpol. Kami ingin cawapres itu dari profesional. Jadi jangan sampai itu membuat kegaduhan juga di koalisi partai. Kami berharapnya seperti itu," ujar Irma kepada wartawan usai mengisi diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/7). 

Namun, Irma mengatakan, partainya juga tidak mempersoalkan jika nantinya ada figur cawapres dari kalangan parpol yang ternyata juga disetujui oleh koalisi pendukung Jokowi. Sebab, ia mengatakan, Nasdem berpendapat elektabilitas menjadi pertimbangan penting untuk sosok cawapres nanti. 

"(Cawapres) jangan malah menjadi beban. Jangan menyodorkan diri tapi sementara elektabilitasnya tidak cukup. Itu malah akan membuat kekalahan, menjadi beban bagi Pak Jokowi sendiri. Itu yang kami tidak mau," kata Irma.

Dia menambahkan, sejak awal Nasdem sudah menyatakan mendukung Jokowi sebagai capres. Ia mengatakan Nasdem menegaskan dukungan ini tanpa mahar atau imbalan tertentu. 

Karena itu, NasDem tidak mengajukan usulan nama cawapres bagi Jokowi. “Semua kandidat cawapres yang masuk itu juga menjadi analisis kami bersama," kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement