Jumat 13 Jul 2018 18:08 WIB

Khofifah Tegaskan Muslimat NU Dukung Jokowi di Pilpres 2019

Banyak partai mengajak kader Muslimat NU menjadi caleg.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Andri Saubani
Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menyatakan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Khofifah menegaskan, para relawan Muslimat NU sepakat untuk mendukung capres pilihannya.

"Mereka tidak pada posisi merekomendasikan siapa-siapa, bahkan bahasa mereka 'Sudah bu, sekarang kita nanti kerja pada capres yang ibu dukung'," ujar Khofifah ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jumat (13/7).

Khofiah mengakui, banyak partai yang mengajak kader Muslimat NU menjadi calon legislatif (caleg). Saat acara halalbihalal Pimpinan Wilayah Muslimat NU, Khofifah memberikan tawaran kepada keadernya untuk berkontribusi dalam pemilihan caleg. Namun, para kader Muslimat NU lebih memilih untuk fokus pada Pilpres 2019.

"Saya cuma kumpulkan mereka pekan lalu, Muslimat se-Indonesia saya kumpulkan saat halalbihalal. Kemudian kita langsung pleno saya tanya teman-teman siapa yang mau jadi caleg, mungkin bisa support bareng-bareng. Sedikit sekali (yang mau mengajukan diri sebagai caleg)," kata Khofifah.

Khofifah mengatakan, Muslimat NU belum mendiskusikan terkait nama-nama cawapres yang akan mendampingi Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Adapun, Khofifah enggan menyebutkan kriteria cawapres seperti apa yang cocok untuk mendampingi Joko Widodo.

Sebelumnya, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menerima Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, yang sekaligus Gubernur Jawa Timur terpilih. Dalam pertemuan tersebut, Khofifah menyampaikan bahwa kader Muslimat NU banyak yang mendulang sukses dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Ada bupati Tegal itu ketua Muslimat, bupati Bojonegoro itu wakil sekretaris PP Muslimat, bupati Jombang ketua muslimat, walikota Mojekerto itu bendahara muslimat, Wakil walikota Kediri itu ketua muslimat. Jadi Alhamdullilah kami berproses kemarin termasuk didalamnya terpilih Gubernur Jawa Timur," ujar Khofifah.

Khofifah mengatakan, keberhasilan beberapa kader Muslimat NU dalam Pilkada Serentak 2018 merupakan bagian dari ikhtiar Muslimat NU untuk bisa berkontribusi lebih faktual. Khofifah berharap, para kader Muslimat NU yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2018 dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi masyarakat daerah, bangsa, dan negara.

Dalam pertemuan tersebut, Jusuf Kalla mengapresiasi kesuksesan kader Muslimat NU dalam Pilkada serentak 2018. Khofifah mengatakan, wakil presiden berpesan agar para kader Muslimat NU yang terpilih menjadi pejabat daerah dapat menjalankan amanah dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement