REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Kota Denpasar, Provinsi Bali kembali menggelar job fair untuk ke-14 kalinya di areal parkir utara Taman Kota Lumintang. Kegiatan yang berlangsung 12-14 Juli 2018 ini menyediakan setidaknya 3.069 lowongan kerja dari 30 perusahaan.
"Job fair ini memberi banyak informasi untuk pencari kerja dan menekan angka pengangguran," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sertifikasi Kompetensi Kota Denpasar, IGA Rai Anom Sunardi, Jumat (14/7).
Anom Sunardi menambahkan bursa lowongan kerja menjadi wadah komunikasi dua arah antara pengguna dan pencari kerja. Pemerintah bertindak sebagai fasilitator. Selama tiga hari digelar, job fair berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WITA. Lowongan kerja yang disediakan didominasi bidang perhotelan, keuangan, perdagangan, dan jasa. Penempatannya lokal dan luar negeri.
Sektor swasta di Kota Denpasar diminta memberi kesempatan luas untuk pencari kerja lokal. Perusahaan-perusahaan bisa bertemu dan wawancara langsung dengan calon tenaga kerja yang mereka minati. Tingkat kemiskinan di Bali jauh lebih rendah dibandingkan daerah lain di Indonesia. Bali menjadi daerah dengan angka kemiskinan terendah kedua setelah DKI Jakarta dalam rata-rata nasional. Jumlah penduduk miskin di Bali mencapai 4,49 persen pada 2013 dan berkurang menjadi 4,14 persen pada 2017. Jumlahnya jauh lebih rendah dari rata-rata nasional, sekitar 10,12 persen.
Pemerintah Provinsi Bali terus menekan angka pengangguran, khususnya masyarakat kurang mampu yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Selain job fair yang diadakan kabupaten kota, cara lainnya adalah menyediakan berbagai pelatihan untuk warga dengan terlebih dahulu mendaftarkan diri di Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali di Denpasar.
Pelatihan dilaksanakan melalui Mobile Training Unit (MTU). Pelatihan ini meningkatkan keterampilan dan kompetensi peserta menjadi profesional. Jurusan yang dapat diikuti, antara lain tata rias, processing, menjahit, elektronika, teknik sepeda motor, dan perhotelan.