Jumat 13 Jul 2018 00:35 WIB

Wilayah Kalteng Diguncang Gempa untuk Pertama Kalinya

BMKG sedang menyelidiki penyebab gempa bumi pertama yang mengguncang Kalteng ini

Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih menyelidiki penyebab gempa bumi di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng). Gempa bumi ini disebut-sebut sebagai gempa pertama yang pernah terjadi di Provinsi Kalteng.

"Di Kabupaten Katingan telah terjadi gempa bumi tektonik yaitu pergeseran lempeng plat tektonik dengan kekuatan 4,2 Scala Richter (SR) tepatnya di 70 km barat laut Palangka Raya dengan kedalaman 5 km," kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut, Roland saat dikonfirmasi di Palangka Raya, Kamis (12/7).

Saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG Pusat khususnya Pusat Gempa Nasional serta BMKG Balikpapan yang menangani gempa untuk wilayah Kalimantan terkait gempa yang terjadi pada Kamis (12/7) pukul 13.43 WIB itu. "Tadi BMKG di Balikpapan sudah mengeluarkan pernyataan. Untuk hasil analisa sementara telah terjadi gempa di Kabupaten Katingan. Ini bisa dibilang bersifat lokal tidak meluas," katanya.

Meski demikian pihaknya masih terus melakukan analisa untuk memastikan penyebab gempa yang terjadi di titik 1.87 Lintang Selatan (LS) dan 113.43 Bujur Timut (BT) itu. "Kita masih menganalisa dan masih belum tahu sejauh mana getaran gempa dirasakan. Namun informasi terakhir hanya bisa dirasakan di Katingan karena merupakan gempa lokal," katanya.

Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan BMKG pusat untuk memastikan kejadian gempa bumi yang jarang terjadi di wilayah Provinsi Kalteng ini. Saat ini laman resmi BMKG di bmkg.go.id juga telah mengeluarkan riis yang menyatakan telah terjadi atau gempabumi dirasakan di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah.

Tak hanya itu, sekitar pukul 17.50 WIB melalui akun tweeternya, BMKG juga telah mengungah informasi kejadian gempa di Kabupaten Katingan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement