Kamis 12 Jul 2018 19:14 WIB

Purwakarta Kembangkan Wisata Halal

Pemkab Purwakarta memperbaiki fasilitas ibadah di lokasi wisata.

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: Nur Aini
Taman Wisata Cikao Park Jatiluhur, Purwakarta, suguhkan nuansa piala dunia di salah satu wahana air yang ada di area wisata tersebut.
Foto: Republika/Ita Nina W
Taman Wisata Cikao Park Jatiluhur, Purwakarta, suguhkan nuansa piala dunia di salah satu wahana air yang ada di area wisata tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kabupaten Purwakarta, siap mengembangkan wisata halal. Hal itu karena saat ini daerah yang terkenal dengan kuliner khas Satai Marangginya menjadi salah satu tujuan wisata.

Kabid Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar, mengatakan, salah satu yang akan dibenahi dari sektor pariwisata itu mengenai fasilitas ibadah. Sebab, fasilitas tersebut yang banyak dikeluhkan oleh wisatawan. Hal itu mengingat, sarana ibadah di sejumlah objek wisata dinilai masih minim.

 

"Kalau makanan dan minuman, karena di kita mayoritas muslim, jadi dijamin kehalalannya," ujar Heri, kepada Republika.co.id, Kamis (12/7).

 

Oleh karena itu, ke depan fasilitas ibadah akan dilengkapi di sejumlah objek wisata. Hal itu terutama, objek wisata yang banyak dikunjungi turis mancanegara. Salah satunya, wisatawan dari Arab Saudi. 

 

Tak hanya di objek wisata, pihaknya juga mendorong supaya hotel berbintang maupun kelas melati menyediakan fasilitas ibadah, minimal ada mushala. Tak hanya itu, di mushala tersebut juga harus tersedia sajadah, mukena, kain sarung, sampai Alquran.

 

"Dengan fasilitas ini, kami berharap bisa memberikan pelayanan yang maksimal terhadap para wisatawan baik domestik maupun asing," ujar Heri.

 

Pada bulan ini pihaknya menggulirkan kebijakan wisata halal. Kebijakan tersebut akan disosialisasikan kepada seluruh pengelola objek wisata maupun hotel, dan restauran. Dengan cara seperti itu, diharapkan jumlah kunjungan wisatawan ke Purwakarta terus mengalami peningkatan. Adapun jumlah kunjungan wisatawan selama 2017 lalu, mencapai 4.000 wisatawan.

 

Sementara itu, Nopiah (28 tahun) wisatawan asal Kabupaten Garut, mendukung upaya Pemkab Purwakarta tersebut. Apalagi, setiap akhir pekan wilayah itu kebanjiran pengunjung, karena ingin melihat air mancur menari di Taman Sri Baduga Situ Buleud.

 

"Kalau kita ingin nonton air mancur, bisa shalat maghrib atau isya dulu di Masjid Agung. Karena jalannya lumayan dekat. Tapi, kalau ada mushala di areal Situ Buleud itu lebih bagus lagi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement