Kamis 12 Jul 2018 15:06 WIB

Sembilan Korban Keracunan Es Kepal Diperbolehkan Pulang

Sembilan orang yang keracunan sudah dinyatakan membaik

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Esthi Maharani
keracunan makanan (ilustrasi)
Foto: kidshealth.org
keracunan makanan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Korban yang keracunan akibat jajanan es kepal di Kampung Panyosogan RT 02/04 Desa Hegarmanah, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (10/7) lalu berjumlah sepuluh orang. Sembilan diantaranya telah dipulangkan dari Klinik Dwi Cipta di Desa Hegarmanah, Kamis (12/7).

"10 orang yang keracunan, sementara sembilan pasien sudah boleh pulang," kata Kasubag Humas Polres Metro Bekasi, AKP Sukrisno saat dikonfirmasi Republika, Kamis (12/7).

Sukrisno menjelaskan, berdasarkan pendeteksian medis yang dilakukan selama 24 jam, sembilan korban yang telah diperbolehkan pulang tersebut sudah dinyatakan dalam kondisi yang semakin membaik. Sementara, satu korban yang lainnya, masih dalam proses pemulihan.

"Jadi kemarin itu sudah dilakukan kalau bahasa medisnya pendeteksian 24 jam. Jadi bukan dirawat. Tapi yang kena racun itu seluruhnya diobservasi selama 24 jam. Setelah dalam waktu 24 dilakukan observasi, dinyatakan dia tidak bermasalah. Sehingga pulanglah yang sembilan itu," katanya.

Saat ini, kasus tersebut masih terus didalami oleh Polsek Cikarang Timur. Polisi pun tengah memeriksa penjual es dan beberapa saksi lainnya.

Diberitakan sebelumnya, sembilan warga Kampung Panyosogan RT 02/04 Desa Hegarmanah Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengalami keracunan massal. Mereka keracunan setelah jajanan minuman es kepal pada Selasa (10/7) sore.

Kepala Kepolisian Sektor Cikarang Timur Kompol Warija mengatakan, setelah mendapat informasi tersebut pihaknya langsung menerjunkan anggotanya untuk melihat kondisi korban. "Total ada 9 orang warga yang menjadi korban, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa," katanya di Cikarang, Rabu (11/7).

Kesembilan orang itu di antaranya M. Rifai (18 bulan), Khodijah (3 tahun), Topan (7), Silvi (9), Karsija (12), Winingsih (28), Ibu Omah (40 tahun), Ibu Ukom (40 tahun), dan Mutiara (usia tidak diketahui). "Satu jam setelah mengkonsumsi jajanan itu pada Selasa sore, mereka merasa mual, pusing dan buang-buang air," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement