Kamis 12 Jul 2018 06:34 WIB

Jangan Lewatkan Festival Layang-Layang di Yogyakarta

Festival layang-layang Internasional–Nusantara digelar di Yogyakarta 28-29 Juli.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Dwi Murdaningsih
Peserta bermain layang-layang saat acara pameran India-Indonesia Kite Exibition di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (30/5).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Peserta bermain layang-layang saat acara pameran India-Indonesia Kite Exibition di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Festival layang-layang Internasional–Nusantara ke-6 akan digelar di Yogyakarta, pada akhir Juli (28-29/7). Perkumpulan Pekarya Layang-layang Indonesia (Perkalin) bekerja sama dengan Dinas Pariwisata DIY menyelenggarakan Festival layang-layang internasional-nusantara ke-6 di Parangkusumo Bantul dengan tema “Love in The Sky, Peace on Earth” (red. Cinta di Langit, Damai di Bumi).

"Akan ada sekitar 50 klub yang merupakan perwakilan kabupaten/kota seluruh Indonesia dalam festival ubu. Sementara itu peserta asing berasal dari dari India, Srilangka Thailand, Malaysia Singapura," kata Seksi Teknis Pengurus Perkalin Setyo Aji dan  Humas Perkalin Juan Kristoforus usai bertemu dengan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Rabu (11/7).

Sebelum Festival layang-layang dilakukan, kata Aji, dilakukan road exhibition di tiga kota yakni 1 Juli 2018 di Pantai Bayem Tulungagung, 8 Juli di Lapangan Puslatput Korpd Marinir Tuban dan tanggal 15 Jali di Waduk Gadjah Mungkur Wonogiri. Peserta festival layang-layang minimal harus memiliki tiga dari lima kategori yang ditentukan.

Kelima kategori tersebut adalah dua dimensi, rokaku, tiga dimensi, naga, bentuk-bentuk tradisional seperti wayang Gatotkaca. Tahun ini memperkenalkan ke dunia internasional bahwa layang-layang ular naga dari Indonesia terbaik. Minimal 100 ular naga dengan berbagai desain dan ukuran akan ditampilkan dalam festival layang-layang tahun ini.

Naga terpanjang sekitar 150 meter. "Naga ini di Yogyakarta tidak asing. Bahkan sejak dulu sudah masuk dalam budaya Indonesia, misalnya ada di desain di rumah Keraton Yogyakarta, di musik gamelan, di keris. Naga melambangkan persaudaraan, persahabatan,kebaikan, kemakmuran," kata Aji menambahkan.

Setelah Festival layang-layang yang berakhir 29 Juli, pada 8 Agustus akan diterbangkan sekitar 1000 layang-layang merah putih berbentuk segitiga di delapan perbatasan dengan Indonesia. Lokasi-lokasi tersebut antara lain tiga titik di Nusa Tenggara Timur, tiga titik di Pulau Borneo , satu titik di Papua dan satu titik di Pulau Sebatik. Hal ini dalam rangka memperingati Kemerdekaan RI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement