Rabu 11 Jul 2018 11:48 WIB

Politikus Demokrat: Poros Baru di Pilpres Keinginan Kader

Politikus Demokrat mengatakan partainya akan terus menjalin komunikasi dengan parpol

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Bayu Hermawan
Partai Demokrat, ilustrasi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Partai Demokrat, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, partainya masih membuka peluang untuk terbentuknya poros baru di pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang. Dalam waktu dekat, Ferdinan mengungkapkan Demokrat akan bertemu dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Komunikasi intensif ke berbagai partai dilakukan untuk membuka poros baru," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id.

Ferdinand menjelaskan, pembentukan poros baru menjadi opsi terbanyak yang dipilih kader partai Demokrat. Meski kemungkinan bergabung dengan koalisi Jokowi maupun Prabowo masih ada, membuat poros ketiga untuk Pilpres 2019 dinilai jauh lebih memungkinkan.

Terkait nama capres dan cawapres yang kemungkinan diusung di poros ketiga, Ferdinan mengatakan ada beberapa nama yang bisa dipasangankan dengan Agus Harimurti Yudhoyono. Seperti Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Anies Baswedan hingga Chairul Tanjung.

Setelah menjalin komunikasi dengan PKB, Demokrat berencana mengerucutkan nama-nama yang memang memiliki potensial besar untuk maju ke Pilpres 2019 dari poros ketiga ini. Ferdinand menjelaskan, prinsip yang dipegang Demokrat dalam memilih koalisi adalah membuat keputusan atas kesepakatan bersama, ada kesetaraa dan saling menghargai antar anggota koalisi.

Waktu pendaftaran Pilpres 2019 tinggal menghitung hari, yaitu pada 4-10 Agustus. Ferdinand mengatakan, Demokrat masih membuka lebar komunikasi dan peluang bagi banyak partai untuk berkoalisi. Tapi, Demokrat tetap memiliki tolak ukur tersendiri, yakni memberikan kemungkinan menang paling tinggi.

Seperti diketahui jelang pendaftaran Pilpres, Demokrat semakin intensif menggalang komunikasi dengan parpol-parpol lain. Terakhir, Demokrat berusaha menggalang koalisi dengan Gerindra dengan menawarkan pasangan Prabowo-AHY untuk pilpres.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengutarakan bahwa sampai saat ini sikap politik Demokrat masih terbuka lebar. Menurut dia, Demokrat masih berpeluang mendukung Jokowi, Prabowo maupun calon lain.  Semua opsi tengah dimatangkan Majelis Tinggi Partai Demokrat, dengan turut menjaring aspirasi seluruh kader di daerah, serta masyarakat.

Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan untuk menyerap aspirasi kader daerah, Selasa hari ini, SBY mengundang seluruh pimpinan DPD Demokrat se-Indonesia ke kediamannya.  Hinca mengatakan, SBY meminta seluruh pimpinan DPD menggelar rakorda pada 23 Juli 2018 dengan mengundang seluruh DPC untuk menanyakan pandangan serta sikap kader daerah soal capres dan cawapres.

"Poinnya adalah bahwa proses di Demokrat terstruktur sampai bawah," jelas Hinca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement