Selasa 10 Jul 2018 21:20 WIB

Nama Anies dan Gatot Masuk Skenario Capres-Cawapres PAN

Petinggi PAN mengakui nama Anies sangat kuat di internal partai.

Rep: Febrianto Adi Saputro, Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo saat buka puasa bersama, Rabu (30/5).
Foto: MPR RI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo saat buka puasa bersama, Rabu (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PAN Yandri Susanto membeberkan empat skenario nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung partainya. Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Panglima TNI (purnawirawan) Gatot Nurmantyo masuk ke salah satu skenario tersebut.

"Prabowo - Anies kami siap juga, kalau Anies - Gatot kami siap atau Gatot - Anies," kata Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/7).

Sementara itu dari internal sendiri PAN menginginkan pasangan Prabowo - Zulkifli diduetkan menjadi pasangan capres dan cawapres. Jika nantinya nama ketua MPR tersebut disepakati, Yandri menegaskan besok partainya bisa langsung deklarasi.

Terkait nama Anies yang juga masuk ke dalam skenario capres, Yandri mengaku nama Anies sangat kuat di internal partainya. Ia menilai sosok Anies juga dirasa mumpuni untuk jadi kandidat capres saat ini.

"Tapi sekali lagi PAN tidak cukup untuk mengusung sendirian karena hanya 8,9 persen. PAN dengan Gerindra sudah cukup, artinya kalau disepakati partai ini langsung bergabung dan mengusung pasangan insya allah dalam waktu dekat akan kami umumkan capres cawapres," ujarnya.

Ia pun menegaskan, yang terpenting bagi PAN saat ini yaitu berusaha menghadirkan calon alternatif untuk bisa bersaing dengan Joko Widodo. Saat disinggung mengenai kemana partainya akan berkoalisi, anggota DPR komisi II tersebut mengatakan PAN cemderung akan berlabuh ke koalisi Partai Gerindra.

"Intinya ke Gerindra kecenderungannya sangat kuat karena PAN dengan Gerindra sudah cukup," ucapnya.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengakui, nama Anies muncul sebagai bagian aspirasi yang berkembang di antara parpol. Namun, aspirasi tersebut masih akan dibicarakan dalam komunikasi antar pimpinan partai.

Hal itu disampaikan Hidayat saat ditanyai apakah PKS juga akan ikut mendukung Anies di Pilpres 2019. Sebab, PKS sebelumnya mengisyaratkan dukungan ke Anies.

"Semuanya aspirasi, itu yang akan dibicarakan pada tingkat komunikasi antar pimpinan partai karena memang untuk capres itu kan dicalonkan oleh parpol atau gabungan parpol yang memenuhi 20 persen presidential threshold," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (6/7).

Menurutnya, semua aspirasi itu akan dikomunikasikan lalu nantinya dijajaki dan akhirnya dikomunikasikan kepada publik. "Yang yang paling tepat untuk menghadirkan presiden yang lebih baik," ungkap Hidayat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement