Selasa 10 Jul 2018 15:25 WIB

Gadis Meninggal Diduga Diperkosa, Kejadiannya Bikin Miris

Keluarga dan sahabat mengatakan korban diperkosa oleh pacar dan teman-temannya

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Korban perkosaan (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Korban perkosaan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Seorang gadis berinisial FN asal Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat meninggal dunia akibat depresi. Gadis berusia 16 tahun ini meninggal dunia di rumahnya setelah terus menerus mengalami tekanan yang berujung depresi.

FN sendiri meninggal Selasa (3/7) lalu. Pihak orang tua korban merasa kematian anaknya memiliki banyak kejanggalan. "Kami kebingungan dengan perubahan sikap putri kami. Tatapan matanya kosong. Ada sikap yang tidak wajar," ujar ayah FN Eko Cecep, Selasa (10/7).

Sebelum meninggal, FN sempat menunjukkan sikap yang berbeda dari biasanya. Wajahnya murung, tatapannya kosong dan tidak pernah beranjak dari tempat tidurnya sejak akhir Juni lalu.

Eko menyebut keanehan mulai terasa sejak Sabtu (30/6). FN yang biasanya terlihat ceria berubah drastis  dan mendadak jadi pendiam. Hingga keesokan harinya, Ahad (1/7) ia mendapati putrinya terkulai di kasur dengan tatapan mata kosong.

"Saya lihat dia seperti menaruh beban berat. disuapi bubur oleh ibunya pun sudah tidak bisa lagi," ujarnya.

Karena takut dengan kondisi anaknya yang terus-terusan drop, ia pun membawa FN ke dokter pada keesokan harinya. FN dibawa dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Dari hasil pemeriksaan, doktet menyebut FN hanya membutuhkan pendampingan. FN mengalami depresi berat.

Usai mengetahui kondisi putrinya yang mengalami depresi, Eko pun berusaha mencari tahu penyebabnya. Ia mendekati teman-teman sang anak bersama keluarga yang lain.

Informasi yang ia dapat dari teman-teman Eko pun mengejutkan. Ia harus menerima kenyataan pahit bahwa putrinya telah diperkosa. Informasi itu ia dapatkan dari salah seorang teman FN yang sempat dijadikan tempat bercerita.

"Setelah dari dokter, hari itu juga saya telusuri saya cari informasi ke teman anak saya. Rencananya Selasa mau saya bawa ke dokter untuk memastikan apakah betul putri saya diperkosa," ujar Eko.

Namun takdir berkata lain. FN lebih dulu meninggal dunia sebelum sempat dibawa ke dokter karena kondisi tubuhnya yang terus-menerus menurun. FN meninggal Selasa subuh, tepatnya pukul 04:30.

Dugaan atas pemerkosaan sendiri diperkuat dengan adanya darah yang keluar dari alat kelamin sang putri saat dimandikan. "Saya langsung panggil ketua RT sebagai saksi. Saya minta tolong pak RT membantu proses agar jasad anak saya diautopsi dan mengurus surat-surat untuk dilaporkan ke polsek," ucapnya.

Salah satu sahabat korban, AZ membenarkan dugaan pemerkosaan itu. Gadis berusia 16 tahun ini menyatakan korban sempat bercerita tentang apa yang telah dialaminya pada Jumat (29/6) lalu. Korban bercerita telah disetubuhi oleh lelaki dengan inisial IB.

"Almarhum datang ke rumah saya, keliatannya sehat-sehat aja. Terus cerita katanya habis 'diituin' di tempat nongkrong pacarnya," ujarnya.

Korban juga bercerita saat mendapatkan perlakuan senonoh, ia dalam keadaan tidak sadarkan diri. Meski begitu AZ tidak tahu apakah korban sebelumnya diberi minuman beralkohol atau minuman lain yang membuat ia tidak sadarkan diri.

"Almarhum bilang sempat sadar, posisinya sudah terlentang kakinya dipegangin, terus lihat cahaya dari kamera ponsel. Tidak tahu apakah kejadian itu di foto atau divideokan almarhum tidak cerita," lanjut AZ.

Saat kejadian FN bercerita ada sekitar tujuh sampai delapan orang di lokasi. Usai melakukan tindakan tak senonoh tersebut, korban ditinggal dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Saya kurang begitu tahu apakah hanya IB saja yang setubuhi atau yang lainnya ikutan, tapi yang jelas katanya di lokasi itu bukan hanya ada IB saja," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Citeureup Kompol Darwan membenarkan hal tersebut. Sayangnya, Darwan enggan memberikan kererangan lebih dalam dengan alasan untuk kepentingan penyidikan. "Nanti saja dirilis, sekarang sudah ada beberapa pelaku yang diamankan," ujar Kapolsek Citereup.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement