Selasa 10 Jul 2018 04:11 WIB

Max: AHY Itu Obsesi Pertama Demokrat, Tapi ..

Partai Demokrat masih akan melihat perkembangan politik.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Max Sopacua
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Max Sopacua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua mengakui obsesi pertama yang diinginkan Partai Demokrat di Pemilihan Presiden 2019 adalah memajukan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun demikian, ia mengaku obsesi tersebut tidak bisa dilakukan sendiri oleh Partai Demokrat, melainkan juga harus didukung dengan partai lain. Karena itu, dalam rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat hari ini, keinginan tetap memajukan AHY juga tidak dibahas.

"Kita belum bicara sampai kesitu. Obsesi pertama dari demokrat itu AHY. Apakah sebagai cawapres atau nanti di tahun ini atau 2024 itu adalah obsesi Partai demokrat. Tetapi bagaimanapun juga obsesi tidak ditentukan sendiri oleh Partai Demokrat," ujar Max di Kediaman SBY, Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta, Senin (9/7).

Menurutnya, Partai Demokrat masih akan melihat perkembangan di masyarakat maupun di dunia politik terkait keinginan untuk mengajukan AHY. Sehingga tidak akan memaksakan jika hal tersebut dianggap tidak memungkinkan. "Kita liat situasi kondisi yang berkembang di masyarakat maupun di dunia politik kita. Tuhan mengijinkan tidak? Masa orang tampil untuk kalah. Kan enggak mau," kata Max.

Baca juga, Prabowo Respons Kabar AHY Kandidat Kuat Cawapresnya.

Begitu pun saat ditanyai apakah keinginan memajukan AHY sebagai syarat untuk berkoalisi dengan partai lain, Max menegaksan itu bukan sebagai harga mati bagi Partai Demokrat. "Saya tidak mengatakan itu. Tapi bagaimanapun juga peluang itu ada. Ya peluang itu untuk bicara lanjutan dengan partai koalisi lain. Jadi selalu ada opsi. Entah Demokrat punya opsi apa, apakah opsi kita bisa diterima dengan yang lain? Ya tergantung," ujar Max.

Sebelumnya muncul wacana pasangan Prabowo-AHY dan JK-AHY.  Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria tak menampik saat ini Partai Demokrat juga intensif berkomunikasi dengan partai Gerindra. Dia menyebut, dalam Pilpres 2019 mendatang, tak menutup kemungkinan partainya akan membentuk koalisi bersama dengan PKS, PAN, dan juga Partai Demokrat.

"Dalam perjalanannya kan kita juga tidak menutup ruang bagi partai lain yang ingin berkoalisi dengan Gerindra, PKS, dan PAN. Alhamdulillah, belakangan ini partai Demokrat yang selama ini menjadi partai penyeimbang dan selama ini Demokrat yang belum menentukan sikap, belakangan ini kan semakin intensif ketemu dengan Gerindra, dan semakin dekat bersinergi. Jadi kemungkinan besar, selain dengan PKS dan PAN, bersama juga dengan Demokrat," ujar Riza saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (8/7).

Riza menenkankan, kemungkinan koalisi partainya bukan Gerindra-Demokrat. Tetapi, PKS dan PAN yang juga terlebih dahulu melakukan komunikasi dengan Gerindra, juga akan bersama-sama membentuk koalisi untuk melawan pejawat. Selain itu, Riza juga mengatakan partainya juga tak menutup kesempatan untuk berkoalisi bagi partai lain. Dia menyebut, partai-partai di luar parlemen yang lain seperti PBB dan Partai Idaman juga akan berkoalisi dengan partai berlambang kepala garuda itu.

"Mudah-mudahan juga ada partai lain yang mungkin saja bisa berkoalisi seperti PKB juga. Kan PKB belum memutuskan koalisinya," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement