Senin 09 Jul 2018 18:26 WIB

BPOM: Susu Kental Manis Bukan Pengganti ASI

SKM sekadar sebagai produk yang mengandung susu untuk pelengkap sajian.

Warga memilih produk susu kental manis di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (7/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga memilih produk susu kental manis di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Lukito mengatakan susu kental manis (SKM) bukan merupakan pengganti air susu ibu atau ASI bagi bayi. Belakangan publik dihebohkan oleh pemberitaan salah kaprah konsumsi kental manis di masyarakat.

"SKM bukan produk susu yang digunakan sebagai pemenuh asupan kebutuhan gizi terutama untuk bayi, apalagi untuk ASI," kata Penny di Jakarta, Senin (9/7).

Penny mengatakan, SKM sekadar sebagai produk yang mengandung susu untuk pelengkap sajian. Menurut dia, dalam beberapa kasus terdapat kesalahan pemahaman terkait susu kental manis itu di tengah masyarakat yaitu SKM juga dianggap produk untuk kebutuhan asupan susu.

Baca juga:

Kendati demikian, Penny mengatakan, SKM bukan merupakan produk yang berbahaya untuk dikonsumsi masyarakat. Hanya saja, SKM seharusnya sekadar dijadikan sebagai produk untuk pelengkap sajian makanan bukan untuk pemenuh kebutuhan nutrisi.

"SKM tidak berbahaya tapi post market BPOM ditemukan ada beberapa iklan dan label SKM yang justru memberi persepsi berbeda soal susu kental manis," kata dia.

Penny mengakatan, ada iklan dan label yang mengabarkan bahwa produk SKM mengandung susu yang cukup untuk kebutuhan angka kecukupan gizi. "Ada persepsi salah yang ditunjukkan oleh beberapa pelaku usaha."

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (GAPPMI) Adhi S Lukman mengapresiasi upaya BPOM untuk mengawasi minuman ini. Ia mengklaim, iklan yang membuat minuman ini bergizi telah ditarik dari peredaran. "Kami sudah sepakat menarik iklannya. Ini sudah menjadi keputusan produsen," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement