Ahad 08 Jul 2018 16:47 WIB

Kapasitas Angkutan Umum Perlu Ditingkatkan pada Mudik 2019

pelaksanaan mudik juga harus berdampak positif terhadap masyarakat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Agung Sasongko
Penumpang bus mencari nomor bus pada pemberangkatan balik pemudik gratis 2018 Kementerian Perhubungan di Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/6).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Penumpang bus mencari nomor bus pada pemberangkatan balik pemudik gratis 2018 Kementerian Perhubungan di Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menhklaim pelaksanaan mudik Lebaran Idul Fitri 2019 H terbilang lancar. Meskipun begitu, Kemenhub menilai perlu ada peningkatan kapasitas angkutan umum untuk Lebaran 2019 dengan melihat evaluasi pada tahun ini.

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonedia (YLKI) Tulus Abadi mengakui pemerintah perlu diapresiasi pada penyelenggaran mudik tahun ini. “Terutama mengenai kelancaran mudik Lebaran, setidaknya sampai H-3. Tak ada bencana kemacetan di jalan tol,” kata Tulus, Ahad (8/7).

Tulus menilai kelancaran mudik Lebaran tahun ini juga salah satunya dipengaruhi oleh adanya Tol Trans Jawa. Meskipun belum dioperasikan seratus persen namun menurut Tukus sudah dibuka tol fungsional sepanjang 293 kilometer.

Meskipun begitu menurut Tulus adanya Tol Trans Jawa bukan menjadi faktor dominan kelancaran mudik tahun ini. “Malah menurut prediksi Kakorlantas Mabes Polri (Tol Trans Jawa) akan memicu bangkitan lalu lintas dan artinya kemacetan tidak bisa dihindari,” ujar Tulus.

Untuk itu, hal tersebut menurutnya perlu diantisipasi pada pelaksanaan mudik tahun depan. Sebab, kata dia, Tol Trans Jawa akan beroperasi seratus persen dan bisa menjadi salah satu akses pemudik selain jalur pantai utara (pantutra) dan pantai selatan (pansela).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan yang perlu diperbaiki untuk mudik tahun depan yaitu antisipasi dengan diperasikannya Tol Trans Jawa. “Tahun depan jalan tol akan menyambung sehingga mudik harus dapat memberikan dampak dan distribusi ekonomi bagi kota-kota yang terdapat rest area,” jelas Budi.

Menurutnya, pelaksanaan mudik juga harus berdampak positif terhadap masyarakat kota atau kabupaten. Termasuk juga daerah seperti Brebes, Pemalang, Cirebon harus menjadi rest area yang hidup sehingga distribusi dari ekonomi bisa berjalan dengan baik.

Dia juga menegaskan, peningkatan kapasitas angkutan umum perlu dilakukan dengan adanya akses tol yang sudah terhubung dengan adanya Tol Trans Jawa. Hal itu perlu dilakukan agar pemudik tetap memilih angkutan massal dibandingkan mobil pribadi atau motor meski jalan tol bisa terhubung.

“Angkutan massal pesawat, kereta api, harus kita tingkatkan, kapal laut yang selama ini kurang menjadi pilihan harus kembali dilirik oleh masyarakat, dan bus adalah tugas yang paling besar bagi kita untuk meningkatkan kapasitasnya,” jelas Budi.

Selanjutnya, Budi memastikan pendaftaran mudik gratis dengan sistem digital harus ditingkatkan. Dengan memanfaatkan sistem pendaftaran digital dari mudik gratis, bus, dan kapal maka menurut Budi pemerintah dapat melakukan konsolidasi lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement