Ahad 08 Jul 2018 01:20 WIB

Sosok TGB Bisa Dinginkan Situasi Politik di Indonesia

TGB merupakan pemimpin umat yang memiliki massa cukup besar

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Presiden Joko widodo bersama Gubernur NTB TGB Zainul Majdi.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Presiden Joko widodo bersama Gubernur NTB TGB Zainul Majdi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Lembaga Survey Kedai Kopi, Hendri Satrio menilai Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi memiliki peluang besar menjadi calon wakil presiden. Sosok TGB diharapkan bisa mendinginkan situasi politik di Indonesia, khususnya yang disebabkan Pilkada Jakarta 2017 lalu terkait isu SARA.

Apabila TGB menjadi calon wakil presiden yang mendampingi Jokowi, Hendri mengungkapkan hal tersebut baik untuk umat dan Indonesia. "Bahkan saya yakin bila saatnya nanti TGB malah bisa jadi simbol pemersatu toleransi umat beragama," kata Hendri pada Republika.co.id, Sabtu (7/7).

Baca: Ustaz Abdul Somad Tanggapi Dukungan TGB ke Jokowi

Ia mengatakan, TGB merupakan pemimpin umat yang memiliki massa cukup besar. Gubernur NTB ini juga dinilai Hendri merupakan salah satu pemimpin umat yang memiliki massa cukup besar.

"TGB ini peluangnya jadi cawapres besar, sebab dirinya memiliki massa riil dan termasuk dalam empat besar pemimpin umat saat ini di Indonesia versi Lembaga Survei KedaiKOPI (Habib Rizieq, AA Gym, Abdul Somad, TGB)," kata Hendri.

Hendri mengatakan dengan profil tersebut, TGB memiliki posisi yang strategis untuk kepemimpinan nasional. Hal ini dilihat baik bagi Presiden Joko Widodo atau kubu lainnya.

"Nah, kita tunggu saja, apakah kubu Jokowi dan koalisinya menyambut baik tangan terbuka TGB? Atau justru ada kubu lain yang lebih dulu merangkul TGB," lanjut dia.

Belum lama ini, TGB menyatakan dukungannya terhadap Jokowi. Hal ini menjadi pembicaraan banyak pihak, pasalnya selama ini sosok TGB selalu didukung oleh pihak yang menentang petahana tersebut.

Meskipun demikian, TGB menyampaikan, pernyataan tersebut dilandaskan berdasarkan sejumlah pertimbangan. "Semata karena pertimbangan maslahat bangsa, umat, dan akal sehat agar pembangunan yang tengah berjalan di seluruh penjuru bisa dituntaskan dengan maksimal sesuai hajat masyarakat," ujar TGB, Kamis (5/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement