Jumat 06 Jul 2018 21:48 WIB

Kalah di Pilkada, Sudirman Said Ditawari Jadi Timses Prabowo

Ketua Umum Gerindra Prabowo menunjuk Sudirman sebagai salah satu penasehatnya.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (6/7) malam.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (6/7) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto langsung memberi penugasan baru kepada Sudirman Said setelah kalah dalam Pilkada Gubernur Jawa Tengah. Prabowo menunjuk Sudirman sebagai salah satu penasehatnya.

"Saya telah minta kepada Sudirman Said untuk tetap membantu saya dalam hari-hari ke depan dan beliau sudah menyatakan bersedia untuk menjadi penasehat saya di tingkat nasional," ujar Prabowo usai menerima kedatangan Sudirman Said di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (6/7) malam.

Tak hanya itu, Sudirman juga akan kembali berkancah dalam pesta demokrasi di Jawa Tengah, namun melalui jalur pemilihan legislatif (Pileg) 2019 sebagai caleg dari Partai Gerindra. Hal ini kata Prabowo lantaran Sudirman memiliki suara yang siginifikan di Jawa Tengah.

"Bila perlu beliau siap kembali ke Jateng untuk bertarung lagi di Pileg karena suara beliau sangat signifikan," kata Prabowo.

Sementara Sudirman mengakui diminta oleh Prabowo untuk membantu dalam tim pemenangan di Pemilihan Presiden mendatang.   Namun ia masih akan mempertimbangkan tawaran Prabowo untuk maju sebagai caleg di Jateng.

"Tadi bapak prabowo leih teknis. Salah satu cara ya masuk legislatif, itu masih saya pertimbangkan," katanya.

Baca juga: Prabowo: Ada Indikasi Kejanggalan dalam Pilgub Jateng

Sebelumnya Sudirman Said bertemu dengan Prabowo Subianto untuk melaporkan pilkada Jawa Tengah. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut ada indikasi kejanggalan dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Tengah, 27 Juni lalu. Indikasi kejanggalan tersebut yakni ditemukannya sekitar 3,7 juta nama daftar pemilih tetap (DPT) yang meragukan.

"Kita prihatin karena ada indikasi kejanggalan-kejanggalan dalam pelaksanaan pemilihan tersebut. Ternyata kita menemukan daftar pemilih tetap (DPT) ada 3 juta nama lebih, kalau tidak salah mendekati 3,7 juta nama yg meragukan," ujar Prabowo di kediamannya di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jumat (6/7) malam.

Menurutnya, jumlah 3 juta lebih pemilih tersebut bisa sangat mempengaruhi jalannya pemilihan mengingat jumlah tersebut lebih dari 10 persen suara total pemilih di Jawa Tengah sebanyak 27 juta.

Karena itu lanjut Prabowo, saat ini partainya melalui tim legal Partai Gerindra akan mempelajari semua temuan dan bahan terkait kejanggalan tersebut. Nantinya hasil kajian tim legal tersebut akan menentukan langkah Partai Gerindra selanjutnya.

Termasuk mempertimbangkan untuk mengajukan sengketa Pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Kita akan pelajari semua bahan-bahan untuk kami menentukan langkah-langkah selanjutnya apakah akan menggugat ke MK dan seterusnya," ujar Prabowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement