REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kabid Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera memastikan bom yang meledak di dalam sebuah kontrakan di Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, pada Kamis (5/7) adalah bom berdaya ledak rendah atau low explosive. Bom tersebut menurutnya adalah jenis bom ikan.
"Hasil kita sudah fix, tidak terbantahkan lagi sesuai dengan laboratorium forensik, dibuktikan dengan scientific identification, bahwa bom tersebut adalah low explosive berjenis bom ikan atau dikenal di masyarakat Jatim dengan bom bondet," kata Frans di Surabaya, Jumat (6/7).
Suasana lokasi ledakan di Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (5/7).
Frans juga memastikan, tidak ada peledakan yang dilakukan terduga teroris di Pasuruan dalam peristiwa tersebut. Menurutnya, ledakan terjadi murni karena human error. Artinya, pelaku tidak bermaksud meledakkan bom tersebut, tetapi meledak sendiri saat sedang melakukan perakitan.
"Tidak ada itu bom itu terjadi peledakan. Yang terjadi adalah bom itu adalah human error atau meledak sendiri pada saat dirakit dan kemudian melukai anaknya," ujar Frans.
Namun demikian, Frans mengatakan, peristiwa tersebut bisa dikatakan teror. Itu tak lain karena terduga pelaku ledakan masih terkait dengan serangkaian teror yang terjadi sebelumnya. "Itu memang ada jaringannya terkait (dengan teror sebelumnya)," kata Frans.
Baca: Polda Jatim Ungkap Penyebab Ledakan Bom Pasuruan