Kamis 05 Jul 2018 16:20 WIB

Dukung Jokowi, TGB Ingin Perjelas Posisinya

TGB memberikan dukungan kepada Jokowi meski Demokrat belum memutuskan posisi.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Ratna Puspita
Pengamat Politik UGM Arie Sujito
Foto: dokpri
Pengamat Politik UGM Arie Sujito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Gajah Mada (UGM) Arie Sujito mengatakan, ada tiga hal yang patut dijelaskan dari dukungan TGH Zainul Majdi atau Tuanku Guru Bajang (TGB) terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin Indonesia selama dua periode. Pertama, keinginan TGB untuk memperjelas posisinya dalam peta politik Indonesia. 

Dalam konfigurasi politik, setiap tokoh harus memiliki posisi yang jelas, termasuk dalam memberikan dukungan. Keputusan TGB untuk mendukung Jokowi memperlihatkan bahwa ia ingin memperjelas posisinya, yakni di lingkup partai pemerintah. "Gestur positioning ini hal yang biasa," ujar Arie ketika dihubungi Republika, Kamis (5/7). 

Poin kedua, dukungan TGB bukan tanpa alasan. Menurut Arie, gelombang pasang tentang konfigurasi pencapresan Jokowi relatif besar dari daya dukung dan hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak kemarin. Mesin kefiguran Jokowi yang begitu kuat ini disinyalir menjadi alasan TGB memberinya dukungan. 

Poin ketiga, Arie menambahkan, TGB pernah masuk ke bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019,  baik sebagai capres maupun cawapres. "Dukungan ini menjadi bagian dari upaya TGB dalam membangun image positifnya," ucap lulusan doktor Sosiologi Fisipol UGM ini. 

photo
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB). (dok. Humas Pemprov NTB)

Dukungan TGB terhadap Jokowi menjadi perbincangan mengingat partai tempatnya bernaung, Partai Demokrat, belum memiliki posisi jelas dalam Pilpres 2019. Menurut Arie, langkah TGB merupakan hal wajar mengingat tidak ada loyalitas tinggi di Demokrat. 

Sejak SBY lengser dari kursi kepemimpinan, partai ini mengalami penurunan drastis dari segi loyalitas tokoh. Artinya, Demokrat sebagai partai belum kuat termasuk dalam menahan para politisinya untuk berdiam di satu partai. 

Perpindahan aktor menjadi hal biasa. Ini yang kemudian membuat TGB tidak takut untuk membuat langkah mendukung Jokowi kembali memimpin pada periode 2019-2024.

Terlebih, TGB memiliki kekuatan sebagai individu. Arie melihat, TGB merupakan tokoh yang bisa dibutuhkan di partai manapun dengan modal kemampuan sebagai pemimpin maupun kepercayaan dirinya. 

"Ia juga tidak besar karena Demokrat. Kalaupun ditegur Demokrat, ia memiliki kemungkinan besar untuk dipinang partai besar lain," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement