REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto mengatakan, wilayah Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) diguncang gempa bumi pada Rabu (4/7) sekira pukul 13.14 Wita.
Berdasarkan hasil analisis update BMKG, kata Agus, menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan maginitudo 5,3 dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,99 LS dan 119,01 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 60 km arah barat daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat pada kedalaman 39 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia," kata Agus di Mataram, NTB, Rabu (4/7).
Agus menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dia menyebutkan, guncangan gempa dilaporkan tidak hanya dirasakan di daerah Tambolaka dan Waikabubak dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III-IV MMI), melainkan juga sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) seperti Sumbawa dan Bima II SIG-BMKG (III MMI) serta Mataram I SIG-BMKG (II MMI).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami," lanjutnya.
Agus menyampaikan, hingga pukul 13.41 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan sebanyak satu kali dengan kekuatan magnitudo 3,3.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata dia menambahkan.