Rabu 04 Jul 2018 03:45 WIB

Pengamat: Sosok Capres Faktor Penting Kemenangan di Pilpres

Pengamat menilai saat ini baru sosok capres yang menonjol baru Jokowi.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bayu Hermawan
Pangi Syarwi Chaniago, Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting.
Foto: dok. Pribadi
Pangi Syarwi Chaniago, Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarkawi Chaniago mengatakan, sosok masih menjadi faktor utama dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Meski ada dukungan dari partai politik, ketika sosok tersebut dianggap tidak cocok oleh masyarakat maka kemungkinan besar calon yang diusung partai tidak mampu mememangkan persaingan.

Pentingnya sosok ini terlihat dari pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa Barat dan Jawa Timur. Di mana calon yang menang sebenarnya bukan kader dari partai yang diusung, tapi menjadi sosok yang dianggap berkompeten oleh masyarakat sekitar. Sementara kader dari PDIP saja yang diajukan hanya mampu menang di pemilihan provinsi Jawa Tengah dengan mengusung petahana Ganjar Pranomo.

"Personal branding masih penting untuk maju dalam pemilihan umum. Baru setelahnya ada elekatbilitas partai politik (pengusung), logisitk, dan kemudian jejaring," ujar Pangi dalam sebuah diskusi, Selasa (3/7).

Keberhasilan Gerindra dan PKS yang mampu menaikan suara calon Gubernur di sejumlah daerah diyakini mampu menguatkan kembali suara Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, yang digadang-gadang maju kembali kembali menguat khususnya di Pulau Jawa.

Gerindra dan PKS dinilai sukses memanaskan mesin politik menjelang Pilpres 2019. Kepercayaan diri Prabowo pun sekarang semakin tinggi dengan banyaknya masyarakat yang memilih calon gubernur diusung partai tersebut.

Namun, Pangi menilai bahwa karakteristik sosok yang nantinya maju dalam Pilpres mendatang tetap menjadi tanda tanya. Hingga saat ini baru Jokowi sosok yang dianggap memenuhi mayoritas keinginan masyarakat. Walaupun saat ini sejumlah kalangan muslim telah menyuarakan pergantian presiden dengan memaksimalkan tagar 2019gantipresiden.

Sayangnya, calon yang telah terpilih sebagai Gubernur di Pulau Jawa saat ini yang mayoritas bukan kader partai dirasa akan sulit mendorong partai pendukung untuk meloloskan Jokowi menang pada Pilpres mendatang. Berbeda jika yang menang adalah kader, maka jejaring untuk menggerakan mesin partai pasti lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement