Selasa 03 Jul 2018 15:24 WIB

Penjelasan PT MRT Soal Kebakaran di Stasiun Lebak Bulus

Peristiwan kebakaran terjadi pada Selasa (3/7) dini hari WIB.

Menhub Tinjau Depo MRT. Pekerja menyelesaikan pengerjaan rel kereta di depo MRT, Lebak Bulus, Jakarta, Ahad (1/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Menhub Tinjau Depo MRT. Pekerja menyelesaikan pengerjaan rel kereta di depo MRT, Lebak Bulus, Jakarta, Ahad (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan masih melakukan investigasi terkait insiden terbakarnya gulungan kabel di lokasi jalur layang MRT dekat Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Peristiwan kebakaran terjadi pada Selasa (3/7) dini hari WIB.

"Untuk mengetahui penyebab dari insiden tersebut, sampai dengan saat ini kami masih melakukan investigasi di lapangan," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, William P Sabandar di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, sekitar pukul 03.00 WIB atau dini hari tadi di lokasi jalur layang (viaduct) MRT dekat Stasiun Lebak Bulus telah terjadi insiden, yakni terbakarnya satu buah gulungan kabel atau cable drum. "Insiden itu terjadi setelah dilakukan pekerjaan pemasangan kabel di lokasi yang sudah selesai dua jam sebelum kejadian. Saat peristiwa itu terjadi, sudah tidak ada lagi pekerja di lokasi," ujar William.

William menuturkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pihaknya juga telah melakukan pembersihan di lokasi kejadian pada pagi hari ini. Kegiatan proyek tetap berjalan seperti biasa.

"Kami sampaikan bahwa insiden tersebut tidak berdampak terhadap progres pekerjaan di lapangan. Penyebab dari insiden tersebut saat ini masih dalam investigasi di lapangan," tutur William.

Lebih lanjut, dia pun mengungkapkan penyebab dari peristiwa kebakaran gulungan kabel tersebut bukan karena korsleting listrik. Yakni, karena di lokasi kejadian masih belum terdapat aliran listrik.

"Setelah proses investigasi, selanjutnya akan ditentukan langkah-langkah korektif dan preventif untuk mencegah timbulnya kejadian serupa di kemudian hari. Hasil investigasi awal diperkirakan akan diperoleh dalam waktu 1x24 jam," ungkap William.

PT MRT Jakarta akan segera memulai uji coba pengoperasian kereta mulai September mendatang. Pengoperasian perdana kereta cepat MRT secara komersil ditargetkan dapat dimulai pada Maret 2019. Saat ini, progres proyek kereta cepat tersebut telah mencapai 94 persen.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, usai meninjau depo MRT di Lebak Bulus pada Ahad (1/7), meminta PT MRT Jakarta untuk bersiap dengan pembangunan jalur kereta cepat tahap dua dengan rute Bundaran Hotel Indonesia-Kampung Bandan. Pembangunan jalur tersebut ditargetkan dapat dimulai pada Desember 2018.

Tak seperti pembangunan rute MRT pertama Lebak Bulus-Bundaran HI yang memakan waktu hingga lima tahun, Budi Karya meyakini pembangunan jalur Bundaran Hotel Indonesia-Kampung Bandan akan memakan waktu yang jauh lebih singkat. "Kan seperti orang belajar, MRT ini nanti kencang banget pergerakannya. Karena semuanya kita sudah tahu, tidak meraba-raba."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement