Senin 02 Jul 2018 17:20 WIB

Keamanan Wisatawan di Pantai Parangtritis Perlu Ditingkatkan

Aspek keselamatan dan kemanan di pantai Parangtritis perlu ditingkatkan.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Esthi Maharani
Pantai Parangtritis.
Foto: Yusuf Assidiq.
Pantai Parangtritis.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Pantai Parangtritis merupakan pantai yang memiliki palung, sehingga, wisatawan yang bermain air perlu dibatasai jangkauanya. Namun, wisatawan kerap mengabaikan himbauan itu dan kemudian terseret oleh ombak. Hal ini pun kembali terjadi pada Ahad (1/7) lalu.

Menanggapi kejadian itu, Ketua Komisi A DPRD Bantul, Amir Syarifudin mengaku sangat prihatin atas masih seringnya terjadi kecelakaan wisatawan di Pantai Parangtritis. “Aspek keselamatan dan kemanan di pantai itu perlu ditingkatkan. Apalagi retribusi juga terus mengalami kenaikan,” kata Amir, Senin (2/7).

Ia menekankan, perhatian terhadap aspek keselamatan dapat ditunjukan melalui adanya fasilitas yang memadai. Beberapa fasilitas yang mungkin perlu dipertimbangkan diantaranya adalah pelampung bagi wisatawan.

“Selain itu, diperlukan sound system yang memadai. Sehingga petugas keamanan pantai dapat memberikan himbauan secara optinal kepada wisatawan yang berada di zona berbahaya,” kata dia.

Tak hanya itu, ia juga berharap tim Search and Rescue (SAR) di Pantai Parangtritis juga ditambahkan beberapa alat penunjang mulai dari tali hingga ambulance.

Di satu sisi, Amir pun juga menyoroti adanya tumpang tindih pengelolaan sumber daya manusia (SDM) tim SAR di Bantul. “Tim SAR berada di bawah pengelolaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), namun hal ini menjadi tidak sinkron karena yang menggunakan adalah Dinas Pariwisata,” ujarnya.

(Baca: Puluhan Personel SAR Cari Korban di Pantai Parangtritis)

Sebelumnya, dua wisatawan yakni Ismulmaulid Bali Muhammad (13 tahun) dan Mansur (25) yang berasal dari Condongcampur,  Banjarnegara, Jawa Tengah tenggelam di pantai Parangtritis, Kretek, Bantul. Kerabat korban, Sodik (37) menceritakan, kronologi kejadian bermula ketika ia datang bersama 23 orang dari Banjarnegara menggunakan bus pada Ahad (1/7) sore.

"Kejadiannya sore, sekitar pukul 16.30  WIB korban bernama Bali berenang di pantai, ingin bersenang-senang, tetapi terbawa arus ombak," kata Sodik, Senin (2/7).

Ia pun mengatakan bahwa kejadian berlangsung sangat cepat. Saat itu, korban sebenarnya sudah ditunggu oleh rombongan untuk melanjutkan perjalanan. Namun, korban yang saat itu tengah asyik bermain air justru terbawa arus dan tenggelam.

"Saat korban tenggelam, ada satu korban mau menolong, tetapi datang ombak lagi. Keduanya tenggelam. Kemudian, ada korban (Mansur) datang mau menolong, ternyata ada ombak lagi, nggak bisa menolong. Dan ada teman lagi lagi mau menolong akhirnya tergulung ombak juga. Ada lima yang terseret ombak, tetapi 3 berhasil diselamatkan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement