Ahad 01 Jul 2018 23:10 WIB

Dewan Usulkan Kewirausahaan Diperkuat di Kurikulum SMK

Pemprov DKI mengaku mendukung penuh program revitalisasi SMK

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 29 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (2/4).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 29 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Taufiqurrahman meminta Pemerintah Provinsi DKI merevitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) secara menyeluruh dalam pencanangan implementasi revitalisasi SMK. Dewan berharap kurikulum terkait entrepreneur lebih diperkuat.

"Sehingga lulusannya punya jiwa entrepreneurship untuk menghilangkan ketergantungan pada dunia kerja yang makin kompetitif dan terbatas," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (1/7).

Politikus Partai Demokrat ini menilai, pendidikan entrepreneur atau kewirausahaan memang harus diberikan di SMK. Tapi di sisi lain, adanya SMK memang untuk mempersiapkan lulusan yang siap bekerja dengan keterampilan yang dipunya. Artinya, kata Taufiq, pemprov harus memikirkan lulusan SMK.

Taufiq berharap pemprov lebih banyak membuat kerjasama atau nota kesepahaman (MoU) dengan industri di Jakarta jika ingin memperkuat SMK. Sehingga, apa yang dikerjakan dengan merevitalisasi SMK bisa sejalan dengan terserapnya tenaga kerja bagi lulusan SMK.

"Kalau bicara SMK, pemda harus memikirkan bagaimana anak tersebut pascalulus. Sehingga ada kepastian bahwa ada prosentase yang jelas lulusan SMK di DKI langsung bisa direkrut di industri yang diajak kerjasama," ujar dia.

Pemprov melakukan pencanangan implementasi revitalisasi SMK yang ditandai dengan penyerahan tamatan SMK DKI Jakarta sebagai karyawan kepada seratus perusahaan sebagai mitra pada Sabtu (30/6) di SMK Negeri 26 Jakarta. Revitalisasi SMK ini bertujuan untuk mengubah paradigma dari hanya mendorong untuk mencetak lulusan tanpa memperhatikan kebutuhan pasar kerja.

Paradigma itu diganti dengan mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan pasar kerja. Mulai dari budaya kerja dan kompetensi yang diperlukan dalam pasar kerja dan mengubah pembelajaran dari supply driven ke demand driven, hingga menyiapkan lulusan SMK yang mudah beradaptasi terhadap perubahan untuk menjadi lulusan yang dapat bekerja, melanjutkan, dan berwirausaha.

Gubernur DKI Anies Baswedan menjelaskan bahwa Indonesia tumbuh dan berkembang dari karya terampil di mana mereka dilatih di lembaga pendidikan terutama SMK. Karena itu penting bagi semua pihak untuk membantu mengembangkan SMK.

"Kebanyakan dari kita taunya beres padahal ada proses pendidikan dan pelatihan dari para anak-anak kita salah satunya di SMK, maka dari itu Pemprov DKI akan mendukung penuh program ini," ujar Anies.

Implementasi Revitalisasi SMK ini menindaklanjuti Inpres Nomor 9 Tahun 2016, antara lain menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK sesuai dengan kompetensi kebutuhan pengguna lulusan agar para lulusan mempunyai wawasan atau sikap kompetitif, seperti etika kerja, pencapaian motivasi, penguasaan, sikap berkompetisi, memahami arti uang dan sikap menabung.

Menurutnya, Jakarta memiliki keunggulan untuk penerapan program implementasi revitalisasi SMK. Jakarta, kata dia, memiliki keunggulan berupa pasar kerja yang luas karena banyak perusahaan yang siap dihubungkan dengan para lulusan SMK. Program ini diyakini memperkuat hubungan tersebut sehingga tercipta lulusan SMK yang memenuhi kebutuhan tenaga kerja unggulan.

Selain itu, Anies juga menyatakan program implementasi dan revitalisasi SMK ini dapat dikaitkan dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta, salah satunya OK OCE. "Di Jakarta ada program OK OCE yang ini dapat menjadi sebuah program kemitraan dengan para lulusan SMK, harapannya semuanya tersambung dengan baik," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement