REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maruf Amin berharap adanya kader NU yang dipinang menjadi calon wakil presiden pada kontestasi Pilpres 2019. Maruf Amin juga menganggap, banyak kader NU yang layak maju menjadi cawapres pada kontestasi Pilpres 2019.
Namun, Maruf Amin tidak menyebut siapa saja kader-kader NU yang layak menjadi cawapres. Ma'ruf menyerahkan kepada pada calon presiden dan partai pengusung, apakah mereka bersedia meminang kader NU atau tidak.
"Intinya terserah Capres-nya. Saya sih berharap kalau bisa Cawapres-nya diambil dari NU. Siapa yang disukai, ambil aja," kata Maruf Amin saat ditemui di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Ahad (1/7).
Maruf mengaku, tidak ada pembahasan khusus di internal NU terkait nama-nama yang mungkin didorong menjadi cawapres pada kontestasi Pilpres 2019. Terlebih menurutnya NU tidak ingin terlibat dalam politik, termasuk pada kontestasi Pilpres 2019.
"Belum (ada bahasan khusus soal Cawapres) dan NU memang gak terlibat. Tapi saya menganggap semuanya (kader NU) layak jadi cawapres. Tinggal siapa yang dipilih oleh capresnya," ujar Maruf Amin.
Maruf Amin juga bersyukur lantaran banyak kader NU yang terpilih pada kontestasi Pilkada serentak 2018. Menurutnya itu artinya banyak kader NU yang dipercara masyarakat sehingga bisa terpilih.
"Kita minta kepercayaan masyarakat itu dijaga, bekerja dengan baik, dan bagaimana bisa menghadirkan kesejahteraan masyarajat. Jangan sampai kepercayaan itu disia-siakan. Kami nerharap mereka bisa menjaga amanah rakyat yang diberikan itu," kata Maruf Amin.