REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Setelah tertunda hampir lima bulan lebih pasca peletakan batu pertama pada Februari lalu, pembangunan Masjid Raya Taman Sriwedari pun akhirnya dimulai. PT Wijaya Karya selaku kontraktor pelaksana pembangunan Masjid Raya Taman Sriwedari menyanggupi untuk memulai proyek pembangunan masjid pada Senin (2/7).
Hal itu menyusul ditanda tanganinya kontrak pelaksanaan pembangunan antara PT Wijaya Karya dengan panitia pembangunan Masjid Raya Taman Sriwedari.
“Kontrak pengerjaannya sebenarnya dimulai 1 Juli, tapi Senin kita baru mulai dengan pemasangan pagar di sekelilingnya,” tutur Ketua Panitia Pembangunan Masjid Raya Taman Sriwedari, Achmad Purnomo pada Jum’at (29/6).
Purnomo menjelaskan PT Wijaya Karya akan melaksanakan pembangunan masjid sesuai kontrak yakni dua tahun. Sehingga masjid tersebut ditargetkan selesai pada 2020. Purnomo mengatakan, dalam memulai pembangunan, panitia pembangunan Masjid Raya Taman Sriwedari tak memberikan uang muka untuk pembangunan.
Selain karena belum terkumpulnya dana pembangunan Masjid Taman Raya Sriwedari, PT Wijaya Karya pun memberikan kelonggaran dengan bersedia menerima pembayaran dana pembangunan setelah dana tersebut berhasil terkumpul.
“Sehingga kami sama sekali tak memberikan uang muka untuk memulai pengerjaan,” tutur Purnomo. Diketahui pembangunan Masjid Raya Taman Sriwedari menuai kendala lantaran belum terkumpulnya dana untuk melakukan pembangunan. Padahal Panitia telah memulai peletakan batu pertama sejak Februari lalu.
Sesuai perkiraan, pembangunan Masjid Raya Taman Sriwedsri diperkirakan menelan dana sekitar Rp 165 miliar. Meski sebelumnya sejumlah perusahaan BUMN berjanji akan membantu pendanaan untuk pembangunan masjiid tersebut, namun hingga saat ini belum ada realisasi.
Panitia Pembangunan Masjid Raya Taman Sriwedari pun berupaya untuk mencari sumber pendanaan dengan membuka kesempatan bagi warga yang ingin berdonasi untuk membantu dalam pembangunan Masjid Raya Taman Sriwedari. Meski demikian hingga saat ini, dana yang terkumpul baru sebesar Rp 30 juta.
Di lain sisi, Purnomo mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan kajian teknis pembangunan masjid terutama pembangunan menara dengan tinggi 114 meter. Purnomo pun berharap warga Solo mendukung dan mendoakan pembangunan Masjid Raya Taman Sriwedari dapat berjalan lancar.
Terpisah Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo mengungkapkan Pemerintah Kota Solo menyerahkan masalah pembangunan Masjid Raya Taman Sriwedaei pada panitia. Hanya saja, Pemkot Solo mendorong agar pembangunan masjid bisa dilaksanakan tanpa harus menunggu dana terkumpul. Bersamaan dengan itu, kata Rudyatmo, Pemkot Solo juga akan menata kawasan Sriwedari dengan memperbanyak ruang terbuka hijau yang bisa dimanfaatkan publik.