Jumat 29 Jun 2018 16:37 WIB

Penerbangan Citilink Rute Bali Kembali Normal

Sebaran abu vulkanik Gunung Agung sudah tidak menutupi wilayah udara.

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah penumpang beristirahat menunggu jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat (29/6).
Foto: Antara/Wira Suryantala
Sejumlah penumpang beristirahat menunggu jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR — Penerbangan dari dan menuju Bali dengan maskapai Citilink Indonesia kembali beroperasi normal pada Jumat (29/6) siang. Operasional maskapai menyusul dibukanya kembali Bandara Ngurah Rai pada Jumat, pukul 14.30 WITA setelah sempat ditutup lebih dari 11 jam akibat erupsi Gunung Agung.

"Menyusul diterbitkannya Notam (Notice to Airmen) No. A2552/18 mengenai dibukanya kembali Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, seluruh penerbangan Citilink Indonesia dari dan ke Bali juga kembali beroperasi secara normal," kata Vice President Corporate Secretary and CSR Citilink Indonesia Ranty Astari Rachman, lewat keterangan tertulis, Jumat (29/6).

Berdasarkan laporan pantauan lapangan dalam Notam, sebaran abu vulkanik sudah tidak menutupi wilayah udara (airspace). Sehingga seluruh penerbangan bisa kembali beroperasi.

Sebelumnya, Citilink sempat membatalkan semua penerbangan dari dan menuju Pulau Dewata pasca Bandara Ngurah Rai ditutup sejak Jumat pukul 03.00 WITA. "Hingga saat ini, Citilink Indonesia terus mengakomodasi seluruh penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan udanya, sehingga seluruh aktivitas penerbangan kembali normal,” tambah Ranty.

Gunung Agung yang berada di Provinsi Bali saat ini berada di level tiga alias siaga. Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar mengatakan gunung setinggi 3.031 meter tersebut masih aktif memuntahkan abu vulkanik. Namun begitu, menurut dia, frekuensi dan amplitudo letusan Gunung Agung telah menurun signifikan.

“Sejak pukul 01.00 WITA dini hari tadi frekuensi dan erupsi Gunung Agung sudah menurun drastis,” ujarnya, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (29/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement