Jumat 29 Jun 2018 10:22 WIB

Sejumlah Penumpang Memilih Bertahan di Bandara Bali

Mereka menunggu kepastian jadwal keberangkatan setelah bandara ditutup sementara.

Penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sejumlah calon penumpang domestik dan internasional memilih bertahan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Mereka menunggu kepastian jadwal keberangkatan setelah bandara ditutup sementara hingga pukul 19.00 WITA.

Pantauan di terminal keberangkatan internasional pukul 09.30 WITA, Jumat (29/6), ratusan penumpang yang sebagian besar merupakan warga negara asing terlihat duduk di beberapa sudut ruangan di lantai tiga gedung tersebut. Beberapa calon penumpang terlihat duduk di beberapa bangku. Sebagian di antaranya ada juga yang duduk di beberapa sudut atau menikmati santapan di sejumlah restoran yang tersedia di gedung tersebut.

Meski demikian tidak terlihat adanya penumpukan penumpang di terminal keberangkatan internasional. Bahkan di lantai satu tidak begitu banyak calon penumpang yang wara-wiri.

Baca: Gunung Agung Erupsi, Garuda Batalkan 38 Penerbangan

Beberapa calon penumpang yang ditemui mengaku belum mendapatkan informasi dari maskapai terkait penutupan bandara. "Kami lagi konfirmasi ke maskapai jadi kami tunggu saja kapan berangkatnya," kata seorang calon penumpang Manuel Guteres Pequenino (32).

Manuel yang berasal dari Dili, Timor Leste itu berencana berangkat bersama lima orang rekannya ke Inggris. Pesawat mereka akan transit di Doha menggunakan maskapai Qatar Airlines.

Manuel mengaku tidak mendapatkan informasi dari maskapai yang ia gunakan. Sehingga dia langsung berangkat ke bandara karena jadwal keberangkatan seharusnya pukul 09.00 WITA.

Senada dengan Manuel, calon penumpang asal New Delhi, India, Vikas Chopra, mengaku tidak mendapatkan informasi dari maskapai yang dia gunakan sehingga ia langsung menuju ke bandara. "Saya menggunakan Malindo Air berangkat pukul 11.30 WITA, transit dulu di Kuala Lumpur. Tetapi mereka tidak memberikan informasi penutupan bandara," ucapnya.

Untuk sementara ia bersama anggota keluarganya yang liburan di Amed, Karangasem itu akan berada di bandara sembari menunggu informasi lanjutan. "Kami belum tahu harus kemana apalagi dengan banyak bagasi," katanya.

Sementara itu calon penumpang lainnya Nur Erdem mengaku memaklumi situasi alam yang memaksa bandara untuk tidak beroperasi terkait dampak abu vulkanik Gunung Agung itu.  Wanita warga negara Jerman keturunan Turki itu saat ini tengah melakukan konfirmasi kepada maskapai penerbangan Singapore Airlines yang seharusnya terbang pukul 10.00 WITA, terkait kelanjutan jadwal keberangkatannya. "Kami belum tahu kelanjutannya bagaimana, kami hanya menunggu informasi dulu," ucapnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement