Jumat 29 Jun 2018 02:11 WIB

Sengit Menembus 16 Besar

Jepang lolos setelah diselamatkan keunggulan poin fair play.

Selebrasi kemenangan tim Uruguay saat mengalahkan Rusia di pertandingan terakhir penyisihan grup A, Piala Dunia 2018, Rusia.
Foto: EPA
Selebrasi kemenangan tim Uruguay saat mengalahkan Rusia di pertandingan terakhir penyisihan grup A, Piala Dunia 2018, Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebanyak 16 tim memastikan diri lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. Meski tingkat persaingan dari tiap grup berbeda-beda, secara umum persaingan menembus babak 16 besar terbilang sengit.

Grup A boleh jadi grup yang paling ringan. Uruguay dan tuan rumah Rusia sudah memastikan diri lolos ke 16 besar usai memenangkan laga kedua. Sebaliknya dua tim negeri berpenduduk mayoritas Muslim, Arab Saudi dan Mesir, menjadi tim pertama yang tersingkir dari Rusia.

Meski demikian, laga terakhir Grup A tetap sengit bagi keempat tim. Rusia yang sejak awal dikritik penampilan buruknya, ingin membuktikan diri dengan mengalahkan raksasa Amerika Latin Uruguay. Saudi dan Mesir pun tidak ingin pulang dengan menyandang juru kunci Grup A.

Rusia gagal membuktikannya setelah ditaklukkan Uruguay dengan skor telak 0-3. Sementara, Saudi bisa pulang dengan kepala tegak setelah memenangkan laga terakhir dengan mengalahkan Mesir 2-1.

Mesir, yang semula diharapkan bersinar bersama sang pemain bintangnya Mohamed Salah, harus pulang tanpa membawa satupun kemenangan. Tapi, Salah setidaknya mampu membuktikan masih tetap tajam meski belum sepenuhnya pulih dari cedera. Dua gol Mesir di Piala Dunia 2018 seluruhnya dipersembahkan oleh winger Liverpool tersebut.

Di Grup B, kehadiran Spanyol dan Portugal membuat persaingan berjalan sengit. Dua raksasa Eropa itu memang akhirnya berhasil lolos 16 besar. Sementara dua tim yang juga berasal dari negeri berpenduduk mayoritas Muslim, Iran dan Maroko, harus tersingkir dari Rusia.

Namun, Spanyol dan Portugal mendapatkan tiket 16 besar dengan tidak mudah. Mereka masih harus bersaing dengan Iran di laga terakhir untuk bisa melaju ke babak sitem gugur.

Portugal yang bertemu Iran di laga terakhir grup, dibuat frustasi sepanjang pertandingan. Cristiano Ronaldo sempat menyulut protes pemain Iran karena aksinya menyikut Morteza Pouraliganji. Namun, setelah melihat rekaman ulang kejadian lewat VAR di sisi lapangan, wasit Enrique Caceres tidak mengganjar kartu merah untuk Ronaldo yang malam itu juga gagal melakukan eksekusi penalti.

Spanyol pun kerepotan menghadapi Maroko di laga terakhir Grup B. Dalam laga yang berakhir 2-2 tersebut, Spanyol diselamatkan dari kekalahan setelah wasit pemantau VAR memutuskan gol Iago Aspas pada menit ke-91 tetap sah. Meskipun, hakim garis lapangan menilai Aspas telah offside.

Persaingan Grup C relatif sama seperti persaingan Grup A. Prancis lebih dulu memastikan lolos dari Grup C. Sementara, satu tiket tersisa diperebutkan oleh Denmark dan Australia.

Untuk bisa lolos, Australia butuh kemenangan besar atas Peru yang sudah pasti tersingkir. Australia sambil berharap Denmark menelan kekalahan besar dari Prancis di laga terakhir grup.

Harapan tersebut gagal terwujud. Australia kalah 0-2 dan menjadi juru kunci Grup C. Sementara, Peru mencetak sejarah dengan memetik kemenangan pertama mereka sejak menaklukan Iran 4-1 pada Piala Dunia 1978. Gol yang dicetak pada pertandingan ini juga merupakan yang pertama dalam 36 tahun keikutsertaan mereka di ajang sepak bola terakbar ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement