Kamis 28 Jun 2018 23:43 WIB

Fahira: Pilkada Lancar, Rakyat Dewasa Berdemokrasi

Fahira meminta calon yang kalah mengajak pendukungnya untuk dewasa

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Gerakan Nasional Anti Miras Fahira Idris menyampaikan pendapatnya saat diskusi forum legislasi di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/11).
Foto: ANTARA FOTO
Ketua Gerakan Nasional Anti Miras Fahira Idris menyampaikan pendapatnya saat diskusi forum legislasi di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Perhelatan Pilkada Serentak 2018 di 171 daerah baru saja menyelesaikan salah satu tahapan yang paling krusial yaitu pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris mengatakan secara umum proses ini berlangsung lancar.

"Sekaligus membuktikan rakyat Indonesia sudah matang dan dewasa dalam berdemokrasi," kata dia dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (28/6).

Ia menambahkan, sekarang giliran para calon yang berkompetensi menujukkan kemuliaan hati. Para calon dan pendukung yang unggul versi hitung cepat, lanjut Fahira, harus menjaga sikap karena hitung cepat bukan hasil final. 

Sementara, calon yang persentasenya suara di bawah, menenangkan pendukungnya. Namun tetap mengawal proses pilkada hingga nanti KPU menetapkan pemenang.

"Para calon yang unggul versi hitung cepat harus terus ingatkan pendukungnya bahwa ini bukan hasil resmi," kata Fahira di sela-sela memantau persiapan Asian Games di Kota Palembang.

Bagaimana pun, tambahnya, pemenang yang menentukan adalah KPU. Calon yang persentasenya di bawah juga harus mengajak pendukungnya untuk dewasa menyikapi hasil hitung cepat. 

Sehingga apapun nanti yang ditetapkan KPU, termasuk jika berbeda dengan hasil hitung cepat semua pihak menerima. Ia mengingatkan Pilkada bukan segalanya namun keakraban penduduk sebagai warga negara yang utama.

Senator atau Anggota DPD RI Provinsi DKI Jakarta ini tak lupa mengucapkan selamat kepada pasangan calon yang unggul versi hitung cepat. Ia berharap apa pun hasil akhir akan menjadi yang terbaik.

"Selamat kepada Ibu Khofifah di Jatim, Pak Ganjar di Jateng, Kang Emil di Jabar, Pak Zulkiflimansyah di NTB, Pak Edy di Sumut, Kang Bima Arya di Kota Bogor, dan para calon di daerah lain yang unggul versi cepat," katanya. 

Terus ingatkan pendukung bahwa hasil resmi adalah versi KPU. Ini penting agar jika ada hasil ada hitung cepat yang berbeda dengan hasil KPU semua pihak bisa berbesar hati terutama di daerah dimana selisih suara antar calon sangat tipis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement