Kamis 28 Jun 2018 04:55 WIB

Ketokohan Prabowo Dinilai Pengaruhi Lonjakan Suara Asyik

Pendukung Prabowo dikenal cukup loyal.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjukan surat suara saat pencoblosan Pilkada serentak 2018 di TPS 017, Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/6).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjukan surat suara saat pencoblosan Pilkada serentak 2018 di TPS 017, Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur LSI Network Adjie Alfaraby menilai ketokohan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memengaruhi perolehan suara pasangan Sudrajat/Ahmad Syaikhu (Asyik) pada Pilgub Jawa Barat. Pengaruh itu, membuat suara Asyik melejit.

"Pengaruh Prabowo terhadap suara pasangan Asyik membuat lompatanbya jauh antara hasil survei terakhir dan perolehan hasil hitung cepat," kata Adjie di Kantor LSI Network di Jakarta, Rabu (27/6).

Ia mengatakan, strategi pasangan Asyik berhasil untuk menarik asosiasi bahwa mereka didukung Prabowo. Sehingga ada tambahan elektoral dari pengaruh Ketum Partai Gerindra tersebut.

Menurut dia, berdasarkan survei, pendukung Prabowo loyal terhadap siapa yang didukung ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.Pasangan Asyik pun terus mencoba menegaskan kedekatannya.

"Di debat Pilkada Jabar mereka memunculkan kaus dengan hastag 2019gantipresiden. Di ruang publik pun banyak selebaran yang mereka coba kuatkan bahwa calon yang didukung Prabowo adalah Asyik," katanya.

Ia menilai hal serupa juga terjadi di beberapa daerah yang melaksanakan pilkada seperti di Jawa Tengah. Pasangan Sudirman Said/Ida Fauziah yang mampu memotong selisih perolehan suara.

Namun, menurut Adjie, suara Asyik belum mampu melampaui perolehan suara Ridwan Kamil/Uu Ruzhanul Ulum atau Rindu karena kalah persiapan menghadapi kontestasi pilkada.

"Kalau pilkada masih sebulan lagi, mungkin tren Asyik bisa di atas karena saat ini selisih hanya 5 persen antara pasangan tersebut dengan Rindu. Awalnya suara Asyik diperkirakan 2 persen sampai dengan 3 persen. Namun, akhirnya bisa di posisi kedua," ujarnya.

Dalam hasil hitung cepat LSI Network Pilgub Jabar, pasangan Ridwan Kamil/Uu Ruzhanul Ulum memperoleh suara sebesar 32,99 persen, pasangan Sudrajat/Ahmad Syaikhu memperoleh 28 persen, Deddy Mizwar/Dedi Mulyadi dengan 26,02 persen suara, dan T.B. Hasanuddin/Anton Charliyan memperoleh 12,99 persen suara.

Hasil hitung cepat tersebut juga menunjukkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilgub Jabar sebesar 69,21 persen.

Calon Gubernur Jawa Barat no urut tiga, Sudrajat menggelar konferensi pers di media centre pasangan Sudrajat-Syaikhu (Asyik) di Hotel Grand Preanger, Kota Bandung, Rabu (27/6) menanggapi hasil hitung sejumlah lembaga survei yang memenangkan pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruhzanul Ulum (Rindu). Ia hadir didampingi Ahmad Syaikhu beserta tim pemenangan.

Baca juga,  Sudrajat: Hasil Hitung Cepat Belum Final.

Sudrajat mengatakan hasil hitung yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei belum final. Oleh karena itu, pihaknya meminta partai pengusung dan pendukung serta kader untuk bersabar menunggu hasil dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat.

"Saya, Sudrajat bersama Ustaz Syaikhu paslon no 3 menyikapi hasil hitung cepat kami meyakini belum final. Saya harapkan semua kader PKS, PAN dan partai pendukung lainnya partai Idaman, Partai Berkarya dan PBB untuk bersabar menunggu hasil KPUD," ujarnya kepada wartawan, Rabu (27/6).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement