REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak menyatakan kemenangan pada Pilgub Jatim 2018. Klaim pasangan ini mengacu pada hasil dari berbagai lembaga penghitungan cepat atau quick count.
"Kami sudah terpilih. Ini adalah kemenangan bagi seluruh masyarakat Jawa Timur," ujar Khofifah, dalam jumpa pers di Surabaya, didampingi Emil Elestianto Dardak dan segenap petinggi partai politik koalisi pengusungnya, Rabu (27/6) malam.
Ketepatan dari penghitungan cepat, menurut dia, adalah indikasi untuk bisa mendeteksi setiap hasil pemilihan umum secara langsung. "Seluruh lembaga penghitungan cepat telah memberikan kemenangan kepada kami. Hasilnya seperti yang kita harapkan bersama," katanya.
Untuk itu, Khofifah bersama Emil mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah mendukungnya. "Walaupun hasil penghitungan cepat memang benar memberikan kemenangan kepada kami, bukan berarti kami yang terbaik," ujarnya lagi.
Pasangan Khofifah-Emil, lanjut dia, bisa mengikuti Pilkada Jatim berkat dukungan dari berbagai elemen masyarakat. "Kami ada berkat kalian semua. Khofifah-Emil bukan siapa-siapa tanpa dukungan dari partai politik, relawan dan jurnalis. Proses pencalonan kami membutuhkan banyak elemen hingga elektabilitas kami menentukan pada proses Pilkda Jatim yang berlangsung tadi pagi," katanya lagi.
Selanjutnya, mantan Menteri Sosial itu tinggal menunggu hasil penghitungan suara secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum yang pada malam ini sudah berlangsung di tingkat kecamatan, kemudian kabupaten/ kota, hingga nantinya di tingkat provinsi. Dalam kesempatan itu, Khofifah juga menyampaikan salam hormat kepada pasangan calon nomor urut 2 dalam Pilkada Jatim, yaitu Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno, beserta seluruh partai politik pengusungnya.
"Kami juga ucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat Jawa Timur yang sudah menjalankan proses demokrasi dengan baik, lancar dan damai. Mudah-mudahan pascapilkada tetap berjalan dengan baik," ujarnya lagi.
Pasangan Khofifah-Emil memenangkan kontestasi Pilkada Jatim 2018. Hal itu berdasarkan hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
"Perbedaan persentase perolehan suara antara Khofifah-Emil dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno hanya enam persen. Maka, dipastikan Khofifah-Emil menjadi gubernur dan wakil gubernur Jatim berdasarkan hitung cepat LSI Denny JA," kata peneliti LSI Denny JA, Mohammad Khotib, di Jakarta, Rabu (27/6).
Berdasarkan persentase data sementara yang masuk pada Rabu, pukul 16.05 WIB, Khofifah-Emil memperoleh 54,14 persen suara atau unggul dari lawannya, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno. Saifullah Yusuf-Puti memperoleh 45,86 persen suara.
Berdasarkan data hitung cepat LSI Denny JA hingga pukul 16.06 WIB, data yang masuk dalam Pilkada Jatim sebesar 96,50 persen, dengan tingkat partisipasi pemilih atau voter turn out (VTO) sebanyak 65,03 persen. Margin of error dari hitung cepat ini sebesar satu persen.
Gus Ipul, sapaan akrab Saifulah bersama tim pemenangannya menyatakan akan menganalisis hasil hitung cepat terlebih dahulu untuk kemudian disampaikan ke publik. "Saya dan Mbak Puti mencoba mencermati laporan tim yang ada di lapangan untuk dikumpulkan. Akan kami analisis hasilnya kami sampaikan ke publik beberapa waktu ke depan," kata Gus Ipul di Surabaya, Rabu (27/6).
Gus Ipul mengatakan, dia pun akan tetap menunggu proses rekapitulasi KPU, yang merupakan hasil resmi pada Pilgub Jatim 2018. Terkait apakah ada kecurangan di Pilkada Jatim, Gus Ipul menjawab belum ada laporan dari saksi di lapangan.
“Kami baru ada komunikasi saja. Yang kami cocokan kabupaten sini kalah dan menang. Kami beri kesempatan di lapangan mengambil data dulu," ujar Gus Ipul.