Rabu 27 Jun 2018 18:43 WIB

Meski Ganjar Menang, Hitung Cepat ‘Meleset’ dari Survei

Hasil survei sangat mengunggulkan Ganjar-Yasin hingga lebih dari 70 persen.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ratna Puspita
Cagub Jateng nomor urut 1 Ganjar Pranowo (kiri) bersama istri Siti Atiqoh, memperlihatkan surat suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, di tempat pemungutan suara (TPS) 2, Kelurahan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27/6).
Foto: Antara/Reno Esnir
Cagub Jateng nomor urut 1 Ganjar Pranowo (kiri) bersama istri Siti Atiqoh, memperlihatkan surat suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, di tempat pemungutan suara (TPS) 2, Kelurahan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hasil hitung cepat pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Tengah 2018 oleh sejumlah lembaga survei menempatkan Ganjar Pranowo-Taj Yasin unggul atas pesaingnya, Sudirman Said-Ida Fauziyah. Kendati begitu, keunggulan pasangan calon yang diusung PDIP, PPP, Partai Demokrat dan Partai Nasdem ini ‘meleset’ dari survei sebelum pemungutan suara.

Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) lembaga survei seperti Saiful Mujani Research Consulting (SMRC), pasangan Ganjar-Yasin mengantongi suara sementara 59,04 persen. Sudirman Said-Ida Fauziyah mengantongi 40,96 persen.

Hasil hitung cepat ini tidak merepresentasikan keunggulannya sejumlah survei elektabilitas. Sebelum pemungutan suara, hasil survei sangat mengunggulkan pasangan ini hingga lebih dari 70 persen.

Menanggapi hal ini, Ganjar mengungkapkan, dia mengikuti betul dan sangat merasakan dinamika yang berkembang. Ini termasuk apa yang dikerjakan oleh pasangan pesaingnya, kekuatan partai politik yang bergerak, isu yang dibawa dan cara mengelolanya.   

Baginya, ini sebuah kontestasi yang menarik. Selain itu, ia mengatakan, proses pemilihan dan hasilnya ini juga dapat didiskusikan. “Di beberapa, suara kami yang tergerus, ternyata ada isu yang dikelola dengan baik (oleh lawan), dan saya mengakui itu,” kata dia, Rabu (27/6).

Ganjar mencontohkan, salah satunya isu yang menggerus suaranya, yakni seolah-olah dirinya mengabaikan petani. Ia mengatakan ini mempengaruhi beberapa petani.

Ia mengetahui hal ini karena beberapa petani membuat video dan dikirimkan kepadanya. Namun, Ganjar sendiri tidak tahu apakah video tersebut benar atau tidak.

"Di beberapa, suara kami yang tergerus, ternyata ada isu yang dikelola dengan baik (oleh lawan), dan saya mengakui itu,” kata Ganjar, Rabu (27/6).

Ganjar menambahkan, hal lain yang menggerus suaranya terkait dengan persepsi yang dimunculkan dari berbagai isu. Terutama, ia mengatakan, terkait apakah dirinya koruptor atau tidak.

Menurutnya, ini dikembangkan sangat masif sekali sehingga menggoyahkan kepercayaan masyarakat. Ia menilai kemunculan akun-akun anonim kemungkinan sangat mempengaruhi pemilih. 

“Saya tidak menutup-nutupi dan kemudian tugas saya menjelaskan dengan baik,” katanya.

Calon pejawat ini menambahkan, kepercayaan masyarakat kepada hal-hal yang mungkin bisa menjadi penolakan terhadap dirinya tampaknya mendapatkan peningkatan. “Sebagai salah satu kontestan, saya tidak akan menjadi pengamat. Maka saya hanya merasakan saja denyut perubahan itu ada di mana,” kata dia.

photo
Sejumlah relawan pendukung Ganjar-Yasin mewujudkan nazar cukur gundul, di Posko PDIP Susukan, Kabupaten Semarang, Rabu (27/6). (Republika/Bowo Pribadi)

Yang kedua, adalah ikatan emosional. Hasil di dua kabupaten suaranya tergerus lumayan dalam. Dua kabupaten tersebut, yakni Brebes dan Tegal. 

Ia mengatakan, Brebes merupakan asal dari cagub Sudirman Said, sedangkan Tegal merupakan daerah asal Ida. Ia mengakui, PKB di dua daerah ini sangat kuat sekali dan kerjanya juga bagus sekali. 

“Ketika saya sampaikan ini, maka kami bisa menghitung, bahwa ikatan emosional yang berkembang di sana akan punya pengaruh yang signifikan dan itu masuk perhitungan kita,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement