REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengklaim soliditas basis PDIP dalam pilkada tetap kuat dan berjalan di banyak daerah. Karena itu, PDIP tidak khawatir dengan kekalahan di daerah dengan kantong besar seperti Jawa Barat dan Jawa Timur.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, soliditas PDIP terlihat dari perolehan hasil Pilkada di Jawa Tengah, Maluku, Bali, dan Sulawesi Selatan. "Di Bali dan kemenangan di Jawa Tengah bisa menunjukan soliditas seluruh basis PDI Perjuangan di daerah tersebut," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (27/6).
Hasto menyebut basis soliditas PDIP berjalan dalam kemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin di Jawa Tengah. Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) lembaga survei seperti Saiful Mujani Research Consulting (SMRC), pasangan Ganjar-Yasin mengantongi suara sementara 59,04 persen. Sudirman Said-Ida Fauziyah yang sementara mengantongi 40,96 persen.
Di Bali, Hasto melanjutkan, pasangan yang didukung PDIP Tjokorda Artha Ardhana Sukawati (Koster-Cok Ace) unggul dari Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). Berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Koster-Cok Ace memperoleh 58,25 persen sementara Mantra-Kerta 41,75 persen.
Sementara di Sulawesi Selatan, pasangan yang didukung PDIP, yakni pasangan Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman juga menang berdasarkan hitung cepat. Survei Populi Center hingga pukul 15.27 WIB sudah merangkum 84,67 persen suara. Hasilnya, pasangan Nurdin Abdullah-Sudirman memperoleh suara sebanyak 43,6 persen.
Begitu juga Maluku. Pasangan yang didukung PDIP yakni Murad Ismail-Barnabas Orno juga menang hasil hitung cepat.
"Karena apapun hasil quick count itu juga yang menentukan rekapitulasi manual yang dilakukan oleh KPU sehingga Bali kemudian kami jaga, Sulsel itu juga unggul, Maluku juga unggul tetap kami jaga, ada beberapa daerah yang jadi perhatian dari PDIP," ujar Hasto.