Rabu 27 Jun 2018 16:37 WIB

Khofifah-Emil Menang di Pilkada Jatim Versi Hitung Cepat

Pasangan cagub dan cawagub nomor urut 1 itu memperoleh suara sebanyak 54,14 persen.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Bayu Hermawan
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa menunjukkan surat suara ketika akan menggunakan hak suara di TPS 16 Jemur Wonosari, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/6).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa menunjukkan surat suara ketika akan menggunakan hak suara di TPS 16 Jemur Wonosari, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Khofifah Indar Parawansa terpilih menjadi gubernur Jawa Timur (Jatim) berdasarkan hitung cepat Pilkada Provinsi Jawa Timur oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Pasangan cagub dan cawagub nomor urut 1 itu memperoleh suara sebanyak 54,14 persen.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Rabu (26/7) pukul 16.11 WIB, data hitung cepat LSI Denny JA menunjukkan sebanyak 96,50 persen suara Jatim telah masuk. Paslon nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak menang dengan perolehan suara sebanyak 54,14 persen. Sementara itu, paslon nomor urut 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno meraih 45,86 persen.

Tingkat partisipasi warga Jatim dalam pilkada gubernur sebesar 65,03 persen. Menurut LSI Denny JA, tingkat partisipasi di atas 60 persen sudah cukup tinggi dalam pemilihan kepala daerah. Selain itu, perbedaan persentase kedua kandidat yang mencapai sekitar delapan persen sudah dapat memastikan bahwa Khofifah memenangkan pilgub Jatim.

Kedua paslon pilgub Jatim sebelumnya sudah bersaing pada pilgub 2008 dan 2013. Khofifah yang maju sebagai calon gubernur kalah dua kali oleh Soekarwo-Gus Ipul. Pada pilgub kali ini, pasangan Khofifah-Emil diusung Partai Demokrat, Golkar, Nasdem, PPP, PAN, dan Hanura. Pasangan Gus Ipul-Puti ini diusung PDIP, PKB, Gerindra, dan PKS.

Menurut LSI, variabel yang menentukan pemilih daerah Jawa Timur adalah dukungan keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) karena Jatim merupakan basis terbesar NU. Selain itu, pemilih milenial dan peranan wakil gubernur menjadi penentu perolehan suara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement