REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden PKS Sohibul Iman mengungkap pertemuannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Rumah Dinas Wapres di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (26/6) malam. Menurut Sohibul, selain silaturahmi pasca lebaran, pertemuan lebih banyak membicarakan persoalan bangsa mulai dari politik hingga ekonomi.

"Lebih kepada obrolan informal dimana politisi junior berguru kepada politisi senior, isinya tentu isu-isu penting bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujar Sohibul saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (27/6).

Sohibul mengatakan, pembicaraan kedua tokoh juga menyingung agenda demokrasi mulai Pemilihan Kepala Daedah (Pilkada), Pemilihan Legislatif (Pileg), Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Bahkan kata Sohibul, ia juga sempat mengajak bercanda JK soal wacana maju di Pilpres 2019.

"Saya juga candain Pak JK: Pak JK, keliatannya yang paling aman buat Pak Jokowi ambil Pak JK jadi cawapresnya, kata saya sambil senyum," ujar Sohibul.

JK kata Sohibul, lebih banyak tertawa saat menanggapi goyonannya tersebut. JK pun mengakui memang ada ide untuk kembali mengajukan dirinya sebagai capres. Namun ia menyerahkan kepada konstitusi. Apalagi saat ini ada yang mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai boleh-tidaknya JK maju sebagai capres.

"Beliau bilang, ya ada yang punya ide itu tapi kan tergantung MK, juga istri, anak dan cucu sudah minta saya untuk istirahat karena sudah lumayan umur juga, kata beliau sambil terkekeh," ujar Sohibul.

Sohibul pun menanggapi JK dengan mencontohkan kemenangan Mahathir Mohamad di Malaysia sebagai Perdana Menteri Malaysia di usia 92 tahun. Hal itu juga kemudian ditanggapi oleh JK.

"Beliau bilang, oh iya iya, emang fenomena Tuan Mahatir ini bikin semua orang merasa muda dan siap maju. Konon Pak Amien Rais juga mau maju," ujar Sohibul.

Ikuti Whatsapp Channel Republika