Senin 25 Jun 2018 17:48 WIB

Piala Dunia 2018, Prabowo: Saya Sedih Indonesia Enggak Ada

Prabowo mengkritisi ketidakmampuan Indonesia bersaing dalam berbagai bidang.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengkritisi ketidakmampuan Indonesia bersaing dalam berbagai bidang di dunia, mulai dari indeks pembangunan manusia hingga prestasi sepakbola. Menurut Prabowo hal itu berdasarkan sejumlah indikator yang menempatkan Indonesia berada di bawah negara-negara lainnya.

Pertama Prabowo mengungkap, dari indikator pendapatan nominal per kapita Indonesia berada di urutan 152 di dunia. "Kita di bawah Armenia ya, 3.500, padahal negara kita keempat terbesar di dunia, memiliki semua sumber alam yang bisa dibutuhkan negata maju ada di kita semua, tambang dan sebagainya," kata Prabowo saat memberi pidato di Rumah Dinas Ketua MPR, Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin (25/6).

Sementara negara tetangga yang luasnya jauh di bawah Indonesia kata Prabowo, seperti Malaysia dan Singapura berada jauh di atas Indonesia. "Kita tidak boleh iri sama Singapura, kita harus belajar sama Singapura kenapa bisa seperti itu. Apakah rakyat indoensia lebih malas atau lebih bodoh, dari rakyat Singapura ataukah kita ini elitnya atau pemimpinnya yang kurang pandai," kata Prabowo.

Tak hanya itu, dari indikator indeks pembangunan manusia yang dimiliki PBB juga Indonesia berada di urutan 113. Dari indikator yang diukur berdasarkan, pertama yakni harapan hidup, kedua penghasilan rata-rata, serta ketiga adalah Indonesia kembali di bawah negara tetangga.

"Sekali lagi Singapura diatas 10 besar, Thailand Malaysia di atas. Kita tanya, sekali lagi kenapa kita bisa papan bawah indeks pembangunan manusia," kata Prabowo.

Bahkan Prabowo mengungkap dari indikator harapan hidup, Indonesia berada di urutan 168 dari 200 negara yang makin menempatkan Indonesia dalam raport merah. Dari indikator kemudahan mendapat air bersih juga, Indonesia masih berada di urutan bawah meski memiliki kekayaan sumber daya hayati melimpah.

"Negara 73 tahun merdeka. Kemudahan mendapat air bersih, Indonesia sedikit di atas Tajikistan, 123, rakyat kita banyak yang tidak punya air bersih. Ini kita nomor satu jumlah spesies binatang mamalia yang terancam punah, 191," ujar Prabowo.

Tak kalah menyedihkan, lanjut Prabowo di bidang olahraga yakni sepakbola, Indonesia juga masih jauh tertinggal. "Paling sedih saya, peringkat sepakbola Juni 2018. Saudara-saudara, Indonesia 164 di bawah Belize, negara kecil Islandia masuk piala dunia. Saya termasuk yang tidak pernah nonton piala dunia karena saya sedih Indonesia enggak ada. Itu aja," kata Prabowo.

Kritik Soal Kemiskinan, Prabowo: Saya Bukan Cari Kesalahan

Hal ini menyedihkan mengingat di di kawasan Asia Tenggara, Indonesia bahkan tertinggal dari Vietnam (peringkat 102), Filipina (115), Thailand (122), dan Myanmar (138). Karenanya ia menilai kondisi tersebut seharusnya segera disikapi secara serius oleh semua pihak. Ia juga menegaskan pernyataan yang ia sampaikan adalah berdasarkan data, dan bukan dalam upaya mencari cari kesalahan

"Jadi kalau saya mengatakan itu bukan saya mencari-cari kesalahan, bukan, ini data yang keluar.  Saudara-saudara, bukan Prabowo itu pesimis, bukan, Prabowo ini cemas. Prabowo ini ingin memperingati bangsa dan negara," kata Prabowo.

Menurutnya, sistem demokrasi memang sewajarnya perlu adanya kritik dalam rangka pengawasan kinerja Pemerintah yang berkuasa. "Jadi kalau ada kritikan, memang peran kami. Peran parpol di luar kekuasaan harus mengkritik itu tugas kami. itu pengawasan. Mengkritik untuk memberi peringatan untuk mengoreksi. Kalau kita tidak koreksi jangan keblablasan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement