Sabtu 23 Jun 2018 21:39 WIB

Tim Ad Hoc Dibentuk Selidiki Kapal Tenggelam di Danau Toba

Menhub sebut usulan soal teknis kapal juga bisa jadi masukan tim ad hoc

Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (22/6).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah membentuk tim ad hoc terdiri dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi dan Basarnas untuk menyelidiki. Serta untuk memberikan masukan kepada Kementerian Perhubungan terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara.

"Tim ad hoc itu akan bertugas selama dua minggu hingga satu bulan untuk bisa melakukan penyelidikan lebih mendalam dan masukan yang diperlukan agar kejadian serupa tak terulang lagi," kata Menhub Budi Karya kepada pers di Pos Pemantau Arus Mudik-Balik Kementerian Perhubungan Jakarta, Sabtu (23/6).

Menhub mengatakan tim ad hoc saat ini sudah berada di lokasi kejadian dan terus melakukan investigasi untuk mencari masukan lebih rinci mengenai penyebab musibah tersebut. Selanjutnya bisa menjadi saran dan masukan kepada Kementerian Perhubungan untuk ditindaklanjuti.

Dari hasil masukan sementara, kata Menhub, banyak hal yang sebenarnya tidak boleh dijalankan. Namun dilanggar oleh sejumlah pihak sehingga terjadi kecelakaan yang menelan banyak korban jiwa tersebut.

Rekomendasi yang nanti akan disampaikan tim ad hoc, kata Budi Karya, bisa saja berupa usulan perlunya ada perawatan terhadap keberadaan kapal yang selama ini melayani pelayaran di Pulau Sumatera ke Pulau Samosir. "Usulan mengenai teknis kapal juga bisa jadikan masukan dari tim ad hoc kepada kita," kata Menhub.

Tim ad hoc nantinya juga akan melakukan investigasi standar operasional pelayaran kapal juga pelabuhan keberangkatan dan ketibaan untuk diketahui apakah selama ini sudah sesuai dengan ketentuan berlaku atau tidak. Budi Karya mengatakan, pelayaran dari Sumatera ke Samosir dalam hari-hari biasa memang tak terlalu banyak dilayani kapal, namun frekuensi akan bertambah jika terjadi pada akhir pekan atau libur nasional.

"Pada akhir pekan atau libur nasional banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Samosir untuk berlibur, sehingga menambah frekuensi pelayaran," kata dia.

Kementerian Perhubungan nantinya akan mengeluarkan sertifikasi kelaikan jalan kapal yang beroperasi di Danau Toba untuk memastikan kondisi kapal aman dikendarai dan ditumpangi, selain faktor pengetahuan dan keahlian manusia yang juga harus ditingkatkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement