Jumat 22 Jun 2018 21:46 WIB

Paslon Hasanah: Ideologi dan Agama Harus Saling Mengisi

Cawagub Anton Charliyan mengatakan agama dan ideologi harus berdampingan.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Bayu Hermawan
Para paslon Pilkada Jabar tampil dalam debat publik ketiga di Kota Bandung, Jumat (22/6).
Foto: Edi Yusuf
Para paslon Pilkada Jabar tampil dalam debat publik ketiga di Kota Bandung, Jumat (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, Bandung -- Salah satu sesi debat Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat adalah menjawab pertanyaan dari panelis. Paslon nomor 2, Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan mendapat pertanyaan mengenai hubungan agama dan Pancasila dengan konsep pemberdayaan sumber daya manusia di Jawa Barat.

"Hubungan antara agama dan ideologi. Agama adalah dasar dari akhlak, ideologi dasar dari negara. Toleransi. Toleransi akan diuji ketika kita jadi mayoritas," kata Anton di Sudirman Grand Ballroom, Jalan Sudirman, Bandung, Jumat (22/6).

Anton menilai, agama dan ideologi saling mengisi. Sehingga penting untuk tidak membenturkan ideologi dengan agama. "Justru harus berdampingan, Pancasila sesuai dengan semua agama di Jawa Barat," paparnya.

Setelah semua Paslon menanggapi jawaban dari pasangan Hasanah, panelis mempertanyakan hubungan antara ideologi dengan agama. TB Hasanuddin sempat mengoreksi ucapan panelis mengenai kebebasan masyarakat untuk tidak beragama. "Pancasila meminta warga negara beragama dan warga negara beragama dilindungi oleh Pancasila," ujarnya.

Menurut Hasanuddin, penting seorang pemimpin mampu memimpin di wilayah yang plurasimenya tinggi seperti di Jawa Barat. "Kapasitas menjaga umat untuk bergama. Tetapi juga satu sama lain harus hidup berdampingan dengan damai di Jawa Barat," jelasnya.

Anton menambahkan, benturan gerakan radikal dengan Pancasila bukanlah gerakan agama. "Saya tekankan itu bukan agama. Itu hanya mengatas namakan agama, itu gerakan menabrak ideologi dengan agama," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement