REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, dari diskusi yang dilakukan, ada sejumlah langkah yang akan ditempuh untuk mengetahui jumlah penumpang kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara pada Senin (18/6) sore.
Hal itu sampaikan panglima usai rapat koordinasi penanggulangan di posko terpadu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Kamis (21/6). Dengan demikian masyarakat akan segera mengetahui jumlah penumpang.
Dari pihak kepolisian, akan ditelusuri jumlah orang hilang berdasarkan data-data, laporan, perkiraan penumpang yang masuk Pelabuhan Tigaras.
Demikian juga dengan pembiayaannya karena setiap orang ditarik uang Rp1.000, pemeriksaan terhadap nahkoda tentang uang yang didapatkan, termasuk laporan dari korban yang selamat.
"Dengan demikian kita bisa mendapatkan jumlah korban itu berapa," kata Panglima TNI.
Selama ini, jumlah penumpang KM Sinar Bangun yang menjadi korban masih simpang siur karena kapal itu tidak dilengkap dengan manifest. Selain pemeriksaan kepolisian, Basarnas juga akan melakukan pencarian sesuai SOP yang disesuaikan dengan data jumlah orang yang hilang.
"Jadi, setiap unit memiliki tugas masing-masing," ujar Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang didampingi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Sementara itu, Tito Karnavian menyebutkan pihaknya akan mendukung penuh upaya untuk mendapatkan data penumpang tersebut.
Untuk itu, Polri akan menginterview sejumlah pihak, seperti nahkoda mengenai kutipan uang masuk, uang di kapal, dan proses pemberangkatan sehingga bisa memastikan jumlah penumpang.
Laporan yang menyebutkan masih adanya 184 penumpang yang hilang dinilai tidak kuat karena hanya didasarkan pada pengaduan keluarga.
"Bisa saja anggota keluarganya masih jalan-jalan dan belum pulang," ujar Kapolri yang juga didampingi Oleh Gubernur Sumatera Utara, Sabrina.
Menurut catatan, KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin, sekitar pukul 17.30 WIB.
Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 19 korban selamat dan tiga korban tewas.